Fakta Terkini Ledakan Tungku Smelter ITSS Morowali, Polri Turun Tangan
Dugaan Penyebab Ledakan
Dari laporan ITSS, kejadian bermula pada Minggu (24/12) pukul 06.15 WITA. Tungku feronikel nomor 41 masih ditutup karena menjalani proses pemeliharaan.
"Saat proses perbaikan, terdapat sisa slag dalam tungku yang keluar lalu bersentuhan dengan barang yang mudah terbakar di lokasi," kata Dedy.
Ikatan dinding tungku yang runtuh dan sisa besi mengalir keluar sehingga menyebabkan kebakaran. Akibatnya, pekerja mengalami luka hingga berujung jatuhnya korban jiwa. Dari laporan perusahaan, korban terluka umumnya akibat terkena uap panas dari tungku smelter.
Polisi Bentuk Tim Penyelidik
Polda Sulawesi Tengah membentuk tim gabungan untuk melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut. Tim terdiri dari penyidik Polda Sulteng bersama Polres Morowali.
Tim tersebut didukung tim penyidik Bareskrim Polri, Tim DVI Biddokkes dan tim Inafis dari Laboratorium forensik Makassar maupun Mabes Polri.
Pemeriksaan K3
Kementerian Perindustrian sebelumnya juga menurunkan tim khusus untuk memeriksa K3 di ITSS. Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif berharap perusahaan dapat kooperatif dengan tim investigasi kecelakaan kerja yang diturunkan ke lokasi.
Hasil inspeksi dari tim investigasi tersebut, selain untuk mengetahui penyebab musibah di PT ITSS, juga dapat menjadi evaluasi dari perusahaan untuk lebih baik lagi dalam pengawasan dan pengendalian K3. Bagi Kemenperin, implementasi K3 sangat krusial untuk mencegah dan menekan angka kecelakaan kerja di sektor industri.
“Jadi Standard Operating Procedure (SOP) benar-benar dijalankan dengan benar, termasuk yang berkaitan dengan pekerjanya dan teknologi yang digunakan,” kata Febri.