Adu Strategi Rebut Pemilih Muda, Bisakah Anies dan Ganjar Kejar Suara?

Amelia Yesidora
29 Desember 2023, 17:35
Pemilih muda dukung capres
ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/tom.
Dua pelajar SMA berpose dengan menunjukkan tulisan Pemilu Expo 2024 di Denpasar, Bali, Minggu (24/12/2023).

Survei terbaru yang dirilis sejumlah lembaga menempatkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka menempati posisi pertama. Prabowo-Gibran unggul di hampir seluruh kelompok usia. 

Meski begitu sejumlah pengamat politik menilai pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD masih bisa menarik pengaruh Gen Z. Apalagi kelompok muda termasuk generasi Z dan milenial merupakan kelompok pemilik suara terbanyak di Pemilu 2024. 

“Tapi kalau kita lihat, masih sulit karena waktu kampanye tinggal sebulan lagi,” kata Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia Hurriyah pada Katadata lewat sambungan telepon, Jumat (29/12). 

Menurut Hurriyah, tim kampanye Prabowo-Gibran paham betul karakter Gen Z, sehingga mampu menyesuaikan strategi kampanye mereka. Mulai dari membangun citra diri Prabowo adalah seorang yang menyenangkan dan membagikannya di platform media sosial Tik Tok dan Instagram. Kontennya pun ringan dan tidak menggurui.

Kemudian, Gen Z yang lahir pada 2000-an tidak merasakan gejolak politik di mana Prabowo dianggap sebagai bagian Orde Baru dan bermasalah soal HAM. “Namun kita tidak bisa generalisasi, ada juga anak-anak yang memiliki informasi politik lebih baik dan punya pilihan beragam,” ujar Hurriyah.

Di sisi lain, ia menilai Anies dan Ganjar masih berpeluang merebut suara. Ia menyebut program yang dijalankan kedua kandidat capres seperti Desak Anies bisa menarik pemilih pemula yang kritis atau belum menentukan pilihan. Namun karakteristik dialog panjang ini bisa dianggap membosankan bagi Gen Z yang memiliki rentang perhatian yang rendah. 

Ia juga menyoroti Ganjar Pranowo yang baru-baru ini membuat akun kedua di Instagram dengan nama pengguna @jajang_genjar. Strategi ini bisa menggaet suara Gen Z.

Di sisi lain, peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Nicky Fahrizal menyimpulkan akun Instagram Ganjar yang kedua ini justru strategi yang salah. Ganjar bisa menunjukkan dirinya di akun utamanya, tanpa perlu membuat akun kedua. Biasanya, anak muda memang membuat akun sampingan untuk lebih leluasa mengunggah gambar.

“Menggaet suara Gen Z bukan berarti kita ikuti cara hidupnya Gen Z. Kita tampil genuine, diri kita sendiri, dan bagaimana caranya supaya punya faktor lebih gaet suara Gen Z,” kata Nicky. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...