6 Poin Sikap Megawati di HUT PDIP, Singgung Etik hingga Keadilan Hukum

Ade Rosman
10 Januari 2024, 15:59
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya saat Penutupan Rakernas II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (23/6/2022). Dalam Rakernas II PDIP tersebut menghasilkan empat rekomendasi eksternal yaitu Ideologi Pan
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YU
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya saat Penutupan Rakernas II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (23/6/2022).
Button AI Summarize

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menggelar perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1).

Pada kesempatan itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan sejumlah isu dalam pidato yang disampaikannya.

Dalam peringatan HUT PDIP itu Megawati menyinggung sejumlah isu yang menurutnya perlu menjadi perhatian. Adapun pada awal pidato Megawati sempat menungkit perihal tamu undangan yang hadir merupakan mereka yang ingin diundang untuk datang. 

Megawati tidak menjelaskan maksud pernyataannya menyebut soal undangan. Ia juga tak menyinggung soal pernyataan Presiden Joko Widodo yang merupakan kader PDIP tetapi tidak diundang untuk ikut menghadiri perayaan HUT. 

Kegiatan HUT juga diikuti oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang sebelumnya diusung PDIP bersama dengan Jokowi di Pilpres. Selain itu juga hadir ketua umum partai pendukung pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD yaitu Ketua Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Mardiono dan Ketua Umum Perindo Hary Tanoe Soedibyo serta Sekretaris Jenderal Hanura.  

Berikut beberapa poin yang disampaikan Megawati dalam pidato politik HUT PDIP ke-51

Megawati sebut pemilu bukan untuk langgengkan kekuasaan

Pada pidatonya itu, Mega mengatakan bahwa Pemilu bukanlah alat untuk melanggengkan kekuasaan. Ia mengatakan, di dalam Pemilu terdapat moral dan etika yang harus dijunjung tinggi.

"Pemilu bukanlah alat elite politik untuk melanggengkan kekuasaan dengan segala cara," kata Mega.

Mega lalu mengatakan bahwa kekuasaan memiliki waktunya sendiri dan akan berhenti jika telah usai.

"Kekuasaan akan berhenti, apa pun jabatannya. Kami sedih ya, nah, pencermatan saya akhir-akhir ini sepertinya arah pemilu sudah bergeser. Ada kegelisahan rakyat akibat berbagai intimidasi. Namun saya bersyukur ada kekuatan nurani yang berbicara," kata Mega. 

HUT ke-51 PDI Perjuangan
HUT ke-51 PDI Perjuangan (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.)

 

Minta ASN, TNI, dan Polri netral di pemilu 2024

Pada kesempatan yang sama, Mega juga meminta Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri untuk menjaga netralitas dalam Pemilu 2024. "Di tengah arus gelombang menjaga demokrasi itulah maka kepada TNI, Polri, dan Aparatur Sipil Negara harus menjaga prinsip netralitas," kata Mega. 

Di sisi lain Megawati juga mengkritik sistem pertahanan dan keamanan yang masih belum berorientasi pada laut. Padahal menurut Mega Indonesia merupakan negara kepulauan yang besar sehingga harus mengembangkan sistem pertahanan berbasis lautan. 

“Banyak orang sepertinya masih berpikir kita itu benua, no. the biggest archipelago in the world mustinya bangga, satu-satunya. Kadang saya lihat dari TNI, polri dan lain sebagainya masih diajari bahwa kita ini untuk pertahanan keamanan itu seperti memakai sistem benua,” ujar Mega. 

Ia pun mengatakan hal yang ia sampaikan itu berdasarkan pada pengalaman setelah pernah menjadi presiden ke-5. Ia menyebut pengalaman di pemerintahan membuat ia paham mengenai sistem pemerintahan dan tata negara yang baik. 

Megawati optimistis Ganjar - Mahfud menang satu putaran

Megawati dalam pidatonya juga meyakinkan para kader banteng bahwa pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD dapat memenangkan Pilpres dengan hanya dengan satu putaran. Mengutip salah satu peribahasa, Mega meyakini bahwa kebenaran akan mengejar kebohongan.

"Jadi insyaallah kita akan menang satu putaran, siap?" Kata Mega disauti para kader yang hadir.

Ia mengatakan kemenangan Ganjar dan Mahfud merupakan bentuk dari kemenangan atas kebenaran. Ia menyebut segala sesuatu di alam telah diatur sedemikian rupa supaya terjadi keseimbangan termasuk dalam kepemimpinan. 

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...