NasDem Buka Peluang Usung Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024
Di sisi lain, Willy mengatakan, peta koalisi dalam Pilkada sangatlah cair, tak berpatok pada koalisi yang terbentuk ketika menghadapi Pilpres. Menurutnya, kontestasi Piplres dan Pilkada sangat berbeda, sebab yang menjadi episentrumnya adalah kandidat. Sementara, yang menfasilitasi antar partai itu hanya suplemen, dan polanya disebut Willy acak.
Sebelumnya, Anies Baswedan menegaskan dirinya tidak akan maju sebagai calon gubernur Jakarta dalam Pilkada DKI Jakarta 2024. Menurutnya, pembicaraan mengenai pilkada belum tepat, karena membuat adanya pergeseran dari isu pemilihan presiden (pilpres). Karena itu, ia meminta masyarakat untuk tetap fokus mengawal pilpres.
"Tidak, tidak (maju ke Pilgub DKI Jakarta). Saya ingin sampaikan kepada semuanya bahwa saya akan terus konsentrasi dalam Pilpres ini. Nanti kita akan lihat hasilnya, baru kami akan menentukan langkah-langkah selanjutnya," ujar Anies usai buka bersama di Rumah Gadang Baiturrahmah Padang, Sabtu (16/3) lalu.
Adapun, seiring dengan semakin dekatnya Pilkada DKI Jakarta 2024, bursa calon gubernur (cagub) mulai memanas. Sejumlah politisi dari berbagai partai politik mulai menunjukkan minat untuk memimpin ibukota negara ini.
Nama politikus yang sudah mencuat antara lain Ridwan Kamil dan Ahmed Zaki Iskandar dari Golkar serta Ahmad Sahroni dari NasDem. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto Mengatakan Ridwan Kamil dan Ahmed Zaki Iskandar memang sudah diberi mandat untuk ikut Pilkada DKI Jakarta 2024.