Jokowi Minta Bulog Suntik Modal ke Perusahaan Beras di Kamboja
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetujui usulan agar Perum Bulog dapat menyuntikkan dana ke produsen beras di Kamboja. Hal ini diyakini dapat memberikan kepastian stok cadangan beras negara.
"Proses bisnis yang akan dilakukan oleh Bulog sehingga memberikan kepastian stok cadangan beras negara kita dalam posisi yang aman," kata Jokowi seusai memberikan sambutan di HUT Ke-52 HIPMI di Hotel Fairmont Jakarta pada Senin (10/6).
Menurut Jokowi aksi korporasi yang dilakukan oleh Bulog nantinya akan mengurangi tren pembelian atau impor beras domestik secara bertahap. "Daripada beli ya lebih bagus investasi," ujar Jokowi.
Pada kesempatan serupa, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku mendapat instruksi dari Jokowi untuk menjalankan proses akuisisi perusahaan beras asal Kamboja. Luhut menyampaikan Perum Bulog kini masih melakukan uji tuntas atau due diligence dengan mempelajari data perusahaan tersebut.
"Bulog akan akuisisi beberapa sumber beras di Kamboja dan presiden sudah perintahkan saya untuk tindaklanjut," kata Luhut.
Dia menambahkan, proses pembangunan ke depan harus mengantisipasi efek tren global saat ini seperti perubahan iklim, peningkatan demografi dan kondisi geopolitik. Menurut Luhut, pembangunan ke depan juga harus mengantisipasi efek tren global saat ini.
“Kalau kita lihat, ketahanan pangan saat ini menjadi sangat penting," ujar Luhut.
Sebelumnya, Jokowi melangsungkan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet di Hotel Park Hyatt, Melbourne, Australia, pada Selasa (5/3). Kedua pemimpin membahas penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Kamboja, serta menyambut perayaan 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara pada tahun ini.
Selain itu, Jokowi dan Hun Manet juga membahas kerja sama di bidang ketahanan pangan, termasuk impor beras dari Kamboja. Jokowi mendorong penyelesaian pembaruan MoU Kerja Sama Perdagangan Beras dan MoU Pembentukan Mekanisme Imbal Dagang untuk sepakati harga dan jumlah impor beras.
Menurut Jokowi implementasi MoU Pertanian juga perlu segera didorong khususnya tindak lanjut peningkatan kapasitas manajemen pertanian, irigasi, serta investasi pengolahan dan penyimpanan beras. Kamboja sebelumnya telah mengirimkan 3.500 ton beras ke Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah pada 2 November tahun lalu.
Jumlah beras yang telah dikirim Kamboja setara 1,4% dari rencana Jokowi untuk mengimpor 250.000 ton beras dari Kamboja. Keinginan tersebut terucap saat Jokowi melaksanakan pertemuan bilateral dengan Hun Manet di Istana Negara, Jakarta pada 4 September 2023. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi juga menyinggung soal rencana pemerintah untuk membeli beras seberat 250.000 ton dari Kamboja.