Bulog akan Caplok Produsen Beras Kamboja, Mentan Sudah Diajak Bicara

Muhamad Fajar Riyandanu
11 Juni 2024, 18:18
beras, bulog, kamboja, mentan
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/rwa.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan) berjabat tangan dengan petani saat kunjungan kerja di Desa Cisalam, Brebes, Jawa Tengah, Rabu (3/1/2024).

Ringkasan

  • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatatkan peningkatan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik menjadi Rp 45,06 triliun hingga September 2024, naik 2,43% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
  • Terjadi lonjakan kerugian penurunan nilai aset keuangan atau impairment BRI yang mencapai Rp 32,45 triliun, naik 39,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, namun bank ini berhasil membalikkan kerugian nilai wajar aset keuangan menjadi untung Rp 2,2 triliun.
  • BRI berhasil meningkatkan pendapatan bunga bersih menjadi Rp 107,75 triliun dan volumenyaluran kredit menjadi Rp 1.353,36 triliun pada Januari-September 2024, serta menurunkan rasio kredit bermasalah dan menghimpun dana pihak ketiga yang lebih besar dibanding tahun sebelumnya.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengakui sudah ada pembicaraan khusus mengenai rencana pemerintah untuk berinvestasi pada produsen beras asal Kamboja. Meski begitu, Amran masih enggan memberikan rincian lebih lanjut terkait arah kebijakan tersebut.

"Iya, ada koordinasi. Nanti kita lihat," kata Amran di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (11/6).

Amran memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melaporkan kondisi pangan di tengah gejolak El Nino. Dia mengatakan diskusi antara pihak terkait untuk menempatkan modal kepada produsen beras di Kamboja masih terus berlangsung.

"Nanti kami diskusi dan koordinasikan secara detil," ujar Amran.

Presiden Jokowi menyetujui usulan agar Perum Bulog dapat menyuntikkan dana ke produsen beras di Kamboja. Hal ini untuk memberikan kepastian stok cadangan beras negara.

"Proses bisnis yang akan dilakukan oleh Bulog sehingga memberikan kepastian stok cadangan beras negara kita dalam posisi yang aman," kata Jokowi seusai memberikan sambutan di HUT Ke-52 HIPMI di Hotel Fairmont Jakarta pada Senin (10/6).

Menurut Jokowi aksi korporasi yang dilakukan oleh Bulog nantinya akan mengurangi tren pembelian atau impor beras domestik secara bertahap. "Daripada beli ya lebih bagus investasi," ujar Jokowi.

Pada kesempatan serupa, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku mendapat instruksi dari Jokowi untuk menjalankan proses akuisisi perusahaan beras asal Kamboja. Luhut menyampaikan Perum Bulog kini masih melakukan uji tuntas atau due diligence dengan mempelajari data perusahaan tersebut.

Pada forum tersebut, Luhut tak mengatakan secara jelas identitas perusahan beras yang menjadi target investasi Bulog. "Bulog akan akuisisi beberapa sumber beras di Kamboja dan presiden sudah perintahkan saya untuk tindaklanjut," kata Luhut.

Dia menambahkan, proses pembangunan ke depan harus mengantisipasi efek tren global saat ini seperti perubahan iklim, peningkatan demografi dan kondisi geopolitik. Menurut Luhut, pembangunan ke depan juga harus mengantisipasi efek tren global saat ini.

“Kalau kita lihat, ketahanan pangan saat ini menjadi sangat penting," ujar Luhut.

Sebelumnya, Jokowi melangsungkan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet di Hotel Park Hyatt, Melbourne, Australia, pada Selasa (5/3). Kedua pemimpin membahas penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Kamboja, serta menyambut perayaan 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara pada tahun ini.

Selain itu, Jokowi dan Hun Manet juga membahas kerja sama di bidang ketahanan pangan, termasuk impor beras dari Kamboja. Jokowi mendorong penyelesaian pembaruan MoU Kerja Sama Perdagangan Beras dan MoU Pembentukan Mekanisme Imbal Dagang untuk sepakati harga dan jumlah impor beras.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...