Pabrik Beroperasi, 3.500 Mobil Pick Up Esemka Diproduksi Per Tahun

Image title
Oleh Ekarina
6 September 2019, 18:49
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) mengamati salah satu produk mobil keluaran pabrik mobil Esemka saat meresmikan pabrik mobil PT. Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/20
ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGROHO
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kiri) mengamati salah satu produk mobil keluaran pabrik mobil Esemka saat meresmikan pabrik mobil PT. Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Pabrik mobil Esemka dengan nilai investasi sebesar Rp600 miliar tersebut dapat memproduksi mobil mencapai 18 ribu unit per tahun atau 1.500 unit per bulan.

Airlangga memproyeksikan industri otomotif di Indonesia ke depan bakal terus ekspansif seiring meningkatnya investasi. Adapun produksi mobil nasional milik PT SMK dinilai mimiliki prospek bisnis, karena dipasarkan dengan harga di bawah Rp 200 juta. 

“Dengan harga tersebut, menjadi sarana migrasi bagi para pemilik motor yang ingin memiliki mobil pertama kali.," ujarnya.

Terlebih lagi, SMK menghasilkan jenis pikap, yang dapat menunjang produktivitas. Sehingga, semakin bisa menampung banyak muatan, potensi penjualannya juga bisa semakin tinggi. 

Karena itu, pihaknya mendorong pengembangan industri otomotif dan komponen dalam negeri guna membentuk rantai pasok terintegrasi.

Dalam proses produksinya, PT SMK juga sudah berkomitmen mengoptimalkan penggunaan komponen lokal yang ditandai dengan ditekennya Letter of Intent (LoI) bersama Perkumpulan Industri Kecil Menengah Komponen Otomotif (PIKKO) pada Agustus 2019 lalu di Jakarta.

Rantai Pasok Global 

Airlangga menuturkan, banyak industri komponen kendaraan di dalam negeri telah menjadi bagian dari pemasok rantai nilai global. Secara nasional, saat ini terdapat 1.500 perusahaan komponen otomotif di Indonesia yang terbagi dalam tier 1, tier 2 dan tier 3 yang tersebar di seluruh Indonesia terutama di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pertumbuhan industri otomotif di Indonesia saat ini juga terlihat dari capaian ekspor produk otomotif dan komponennya. Pada 2018, ekspor kendaraan terurai utuh (completely build up/CBU) sebanyak 265 ribu unitdan (completely knock down/ CKD) sekitar 82 ribu set, serta komponen lebih dari 86,6 juta pieces.

“Nilai ekspor komponen kita sudah menembus hingga US$ 2,1 miliar. Artinya, struktur dari sektor ini sudah cukup dalam," ujar Airlangga.

(Baca: Bertolak ke Boyolali, Jokowi Hadiri Peluncuran Mobil Esemka)

Airlangga pun menuturkan, sebagai produsen otomotif, PT SMK telah memiliki Tanda Pendaftaran Tipe (TPT) yang telah diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian untuk enam jenis kendaraan roda empat.

Empat di antaranya merupakan kendaraan komersial tipe pick up single cabin yang bernama BIMA - ESEMKA, lalu satu tipe penumpang double cabin yang diberi nama DIGDAYA - ESEMKA dan satu tipe lagi kendaraan penumpang minivan dengan nama BORNEO – ESEMKA.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...