Penjualan Mobil Domestik Merosot 13% di Semester I 2019

Image title
Oleh Ekarina
17 Juli 2019, 11:00
Penjualan Mobil Domestik Turun, Penjualan Mobil Astra
ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA
Kendaraan petugas PT Indonesia Kendaraan Terminal (PT IKT) melintas di samping mobil yang siap diekspor di IPC Car Terminal, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (11/7/2019). Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan ekspor mobil dari Indonesia bisa mencapai 450 ribu unit pada tahun 2019, dimana target itu naik dari hasil pada 2018 yakni 346 ribu unit atau setara USD4,78 miliar..

Dengan kondisi tersebut, dia pun berharap Toyota bisa bertahan sebagai pemimpin pasar dengan pangsa di atas 30% terhadap total penjualan mobil nasional. Adapun sepanjang Januari-Juni 2019, Toyota menguasai pangsa pasar 32,2%. "Jadi dengan market seperti ini, kami berharap penjualan akan tetap sekitar 330 ribu unit," ujarnya.

Penjualan Mobil 2019

Pasar Otomotif Stagnan Penjualan mobil sepanjang 2019 diperkirakan tidak akan tumbuh setinggi tahun sebelum yang mencapai angka 1,15 juta unit. Daya beli masyarakat yang diproyeksikan akan pulih saat musim Pemilu, ternyata belum sekuat perkiraan pasar. Biasanya, saat musim Pemilu konsumsi masyarakat akan tinggi. Apalagi di saat bersamaan pada kuartal lalu pemerintah menggelontorkan bantuan sosial. Asumsi itu ternyata tak terbukti karena pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2019 lebih rendah dari prediksi.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, perekonomian pada kuartal pertama 2019 hanya 5,07%. Sedikit lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu di 5,06%. Padahal, konsensus pasar memperkirakan angkanya mencapai 5,2%. Belum kuatnya konsumsi juga tercermin dari data penjualan mobil yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) selama kuartal pertama tahun ini.

Angkanya secara tahunan (year on year/yoy) turun 13,1% menjadi sebanyak 253.863 unit. Analis Bahana Sekuritas Anthony Yunus dalam laporannya pada Mei lalu mengatakan, pelemahan penjualan mobil terjadi, selain pelemahan konsumsi, juga karena menurunnya nilai rupiah dan harga komoditas.

Ia memperkirakan angka penjualan mobil 2019 akan sama dengan tahun lalu. “Secara musiman, pada kuartal kedua ada sedikit perbaikan, dan pada kuarta keempat biasanya tumbuh lebih kencang, namun secara keseluruhan tahun ini, penjualan mobil diperkirakan belum akan mengalami kenaikan,” kata Anthony.

(Baca: Pertumbuhan Penjualan Mobil Diperkirakan Tertekan Sepanjang 2019)

Penjualan mobil, menurut dia, bisa naik hingga double digit, bila ekonomi tumbuh sekitar 7%. Turunnya angka penjualan mobil juga dipicu persaingan ketat para produsen karena masuknya pemain dan varian baru. Harga-harga mobil saat ini cukup bersaing, seperti keluaran Wuling, Mitsubishi Xpander, dan Nissan.

Bahana memperkirakan sepanjang 2019, perang diskon untuk mendorong penjualan mobil akan berkurang signifikan karena para produsen mulai menjaga margin keuntungan. Astra International sebagai produsen mobil terbesar di Indonesia tak lagi gencar melakukan itu. Perusahaan mengambil strategi dengan mengeluarkan model terbaru Avanza dan Xenia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...