Bantah Pengusaha Pakan, Kementan Tetap Klaim Harga Jagung Turun
Kementerian Pertanian merespons pernyataan pengusaha pakan ternak terkait harga jagung masih tinggi. Kementan bersikukuh dengan menyebut harga jagung sudah mulai turun karena panen raya terjadi secara merata di sejumlah daerah.
Kepala Sub-Direktorat Pengolahan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Mochammad Amir, menyatakan harga jagung mulai turun sebesar Rp 1.000 per kilogram (kg) bahkan ada yang harganya anjlok. “Petani khawatir dan bertanya kenapa harga jagung terus turun,” kata Amir dalam keterangannya kepada Katadata.co.id, Kamis (21/2).
Dia menuding balik Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Sudirman yang menyebutkan harga pakan ternak masih tinggi. Sebab, Kementerian Pertanian menurutnya terus memantau secara rutin panen raya di wilayah sentra produksi jagung.
(Baca: Pengusaha Pakan Ternak Bantah Klaim Pemerintah soal Harga Jagung Turun)
Dari pemantauan tersebut, Amir juga menyebut Kementerian Pertanian lantas memperbaharui data panen raya jagung di beberapa wilayah seperti di Tanah Karo, Simalungun, Lampung Timur, Gorontalo, Tanah Laut, Pandeglang, Grobogan, Blora, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Sragen, Wonogiri, Boyolali, Bone, Jeneponto, Bolmong, dan Minahasa Selatan.
Menurutnya, pengusaha pakan ternak harus membeli jagung petani sesuai harga yang menguntungkan. “Perusahaan anggota GPMT masih mengambil untung yang besar dengan menjual pakan mahal sampai saat ini dengan berbagai argumen pembenarannya,” ujar Amir.