Produktivitas Jagung Indonesia Tertinggal dari Thailand dan Tiongkok
Assyfa juga menjelaskan penyebaran benih hibrida juga seharusnya tidak dipaksakan untuk pasar jagung lemah. Alasannya, petani pada pasar jagung lemah umumnya tidak menjadikan budidaya jagung sebagai prioritas utama mata pencaharian mereka.
Namun program UPSUS menurutnya akan efektif diberikan di daerah dengan pasar jagung semi kuat. "Untuk memperkenalkan penggunaan benih jagung hibrida pada petani yang belum pernah menggunakan,” ujarnya.
(Baca: Bulog Masih Tunggu Izin Tambahan Impor Jagung 30 Ribu Ton)
Berdasarkan proyeksi Kementerian Pertanian, produksi jagung 2019 bakal mencapai 29,93 juta ton dan konsumsi nasional sebesar 23,25 juta ton. Alhasil, estimasi surplus dalam volume 6,68 juta ton.
Adapun konsumsi jagung nasional terbesar adalah untuk bahan baku industri pangan sebesar 11,1 juta ton, bahan baku industri makanan 5,93 juta ton dan bahan baku ternak 4,2 juta ton. Sementara untuk konsumsi rumah tangga sebesar 405 ribu ton sedangkan yang tercecer sekitar 1,5 juta ton.