Produksi Rendah Hambat Potensi Ekspor Kayu Manis Lokal

Michael Reily
22 Oktober 2018, 16:18
Pelabuhan Ekspor
Agung Samosir|KATADATA

Oleh karena itu, dia pun mendoron peningkatan standar kayu manis nasional. Sebab, banyak pembeli Eropa mengolah kayu manis untuk digunakan sebagai komoditas yang akan diekspor kembali.

Menurut Merry, peningkatan standar kayu manis menjadi penting untuk memenuhi permintaan pasar Eropa yang cukup tinggi. Kayu manis Indonesia memiliki nilai estetika untuk aroma minuman atau pelengkap rasa roti di Eropa.

Akademisi dari Universitas Ghent Sidi Rana Menggala mengungkapkan permintaan yang tinggi ini akan membuat harga terus meningkat. Sehingga, permintaan terhadap kebutuhan petani untuk bibit dan pendanaan perlu mendapatkan perhatian.

Sebab menurut hitungannya, petani kayu manis berpotensi mendapat penghasilkan Rp 720 juta ketika panen, mesti harus menunggu hingga 2-0 tahun untuk masa tanamnya. Sehingga per bulan, petani hanya akan mendapatkan Rp 3 juta.

Sidi pun mengusulkan pemerintah  ikut turun tangan dan menjadi koordinator terhadap sistem kemitraan antara petani dan pengusaha. "Sistem kemitraan akan membuat komitmen yang leih bessar dari pelaku usaha dan juga menunjang produktivitas kayu manis," ujarnya.

Aturan kemitraan petani dan pengusaha bahkan menurut Badan Pelaksana Dewan Rempah Indonesia Sjafruddin Ahmad sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1997. Menurutnya, kolaborasi akan mendorong petani mendapat kepastian pasar, peningkatan produksi, kualitas produk, efisiensi, dan keberlanjutan usaha petani.

Dia juga mengusulkan agar pemerintah memperkuat sumber daya manusia tani dengan membentuk lembaga petani.  Misalnya, dengan pembinaan dan pengembangan petani, bukan hanya membuka akses pasar di luar negeri.

Selain itu, sistem kelembagaan juga akan meningkatkan kemandirian petani untuk pengembangan produk kayu manis. "Jangan sampai petani kayu manis berubah haluan tanaman karena kekhawatiran harganya rendah atau tidak laku," kata Sjafruddin.

Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Agus Wahyudi membenarkan kemitraan bisa meningkatkan pengetahuan petani terkait produk apa yang diinginkan pasar tradisional. Sehingga, pemerintah bisa melakukan pembinaan dan pengembangan petani.

Agus menjelaskan, fluktuasi harga kayu manis internasional bisa teratasi dengan antisipasi pemenuhan kayu manis sesuai permintaan. Dia mengajak pelaku usaha untuk bekerja sama mengatasi permasalahan teknologi pengolahan yang masih terbatas.

Selain itu, pemenuhan permintaan internasional juga menjadi solusi untuk menjaga ekspor utama dalam perdagangan bebas. "Kita jangan sampai kalah dari Sri Lanka dan India," ujar Agus.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...