Kementan Usulkan Kenaikan HPP Gula Menjadi Rp 10.500 per kg

Michael Reily
26 Maret 2018, 18:21
Gula Pasir
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Target produksi gula nasional pada tahun ini mencapai sebesar 2,1 juta ton, relatif stagnan dibandingkan dengan realisasi produksi tahun lalu.

Rendahnya produktivitas gula yang juga disertai dengan tidak efisiennya pabrik menyebabkan banyak petani merugi. Alhasil banyak petani juga mulai  beralih ke komoditas lain  seperti padi dan jagung karena lebih menguntungkan. 

Ketua Umum Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoen menuturkan tingkat produksi rendah dan sistem produksi tanaman tebu di sawah dinilai tidak memberikan petani hasil yang signifikan.

(Baca juga : Pasokan Berlebih. Kemendag Waspadai Kebocoran Impor Gula Rafinasi)

Soemitro mencatat, petani bisa mendapatkan untung sebesar Rp 14 juta hingga Rp 17 juta jika  produktivitas padi bisa  mencapai 6 ton per hektare dengan produksi sekitar Rp 4.000 per kg. Sementara itu, produksi tebu dengen rendemen hanya 6% membuat harga produksi bisa mencapai sekitar Rp 10 ribu sampai Rp 10.500 per kg.Terlebih, sarana dan prasarana produksi tebu juga ongkosnya mahal.

Karenanya, menurut Soemitro, panen gula yang akan mulai pada Mei 2018 harus diakomodasi dengan tepat. “Kalau dibiarkan tujuan pemerintah untuk swasembada gula tidak akan tercapai,” ujar Soemitro.

Dia pun menyambut baik usulan dari Kementerian Pertanian. Namun, APTRI juga meminta agar HET untuk gula dihapuskan. Pasalnya, meski tidak ada larangan pembelian, namun pedagang memberikan ancaman untuk menurunkan harga beli.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...