Pameran Pariwisata di Bali Diestimasi Raup Transaksi Rp 9,06 Triliun
Pameran pariwisata Bali & Beyond Travel 2019 merupakan penyelenggaraan tahun keenam. "Di Bali, kami juga telah mendirikan Sustainable Tourism Observatory (STO) di Sanur, bekerja sama dengan Universitas Udayana Bali, didukung oleh PBB," ujar Arief.
(Baca: Kejar Target Devisa US$ 20 Miliar, Kementerian Pariwisata Gandeng Visa)
Selama ini, sektor pariwisata adalah penyumbang terbesar bagi perekonomian Bali. Jumlah kedatangan wisatawan internasional ke Bali tahun lalu tercatat sebesar 6 juta atau meningkat 6,7% dan wisatawan domestik sebesar 9,8 juta orang atau meningkat 11,7% daripada 2017.
Ketua Panitia Bali & Beyond Travel Fair 2019 I Ketut Ardana mendatangkan pelaku usaha dari berbagai latar belakang seperti hotel, agen pariwisata, serta pemerintah. Ada juga daya tarik wisata, pengelola destinasi wisata, airline, dan yang lainnya.
Ardana mengungkapkan pameran pariwisata menawarkan banyak peluang. "Potensinya besar. Ada peningkatan peserta yang signifikan. Kami harap semua industri bisa memanfaatkan momentum ini,” kata Ardana.
(Baca: Kemenpar Gencar Mengembangkan Program Homestay Desa Wisata)
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menjelaskan Bali sebagai destinasi wisata terus beradaptasi dan berkembang. Pemerintah Provinsi Bali juga punya komitmen meningkat pariwisata dengan membangun fasilitas pendukung.
"Arah kebijakan dan program kami ingin menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, Nangun Sat Kerthi Loka,” ujar Sukawati.
