Bertolak ke Madrid, Menpar Kenalkan Tiga Program Pariwisata Indonesia

Image title
Oleh Ekarina
24 Januari 2019, 16:04
Pantai Mandalika, NTB
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Sejumlah wisatawan mancanegara berada di Pantai Mandalika, Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (10/10/2017).

MPD, kata dia, secara prinsip akan mengidentifikasi pergerakan mobile cellular sama dengan pergerakan orang. Setiap ponsel, punya identitas, yang kerap dinamakan Internet Protocol (IP), selain nomor teleponnya. Sinyal ponsel akan ditangkap oleh BTS atau antena, meskipun tidak melakukan pembicaraan ataupun mengirim teks.

"Dari ini kami bisa mendapatkan data yang akurat, bukan hanya jumlah, tetapi juga profil data pengunjung, lama tinggal, frekuensi berkunjung, sampai ke asal negaranya mana," kata Menpar.

Indonesia sudah menguji coba teknik baru ini sejak 2016, dengan diasistensi oleh UNWTO.

"Saya meyakini teknologi ini bisa diterapkan di seluruh dunia, dan UNWTO sudah mengakuinya. Kami sudah berkali-kali berdiskusi dan FGD dengan UNWTO, terutama yang ahli dalam bidang teknologi, dan mereka merekomendasi sebagai cara baru dalam statistik pariwisata," ungkap Menpar.

Sementara terkait komitmen Indonesia dalam pengembangan konsep Sustainable Tourism Development (STD), Sustainable Tourism Observatory (STO), dan menuju Sustainable Tourism Certification (STC) selama tiga tahun terakhir, Kemenpar juga mengklaim gencar membangun konsep pengembangan Pariwisata berkelanjutan tersebut.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...