Tiga Kunci Penetrasi Pasar dan Mendunianya Brand Mayora

Image title
Oleh Ekarina
17 September 2020, 15:30
Mayora, Ekspor, Panjualan, Indofood, Indomie, Makanan, Minuman, Brand.
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Presiden Direktur Mayora Group Andre Atmaja (kedua kanan) melihat langsung pengemasan produk Mayora di Tangerang, Banten. Hingga kini produk Mayora telah diekspor ke 100 negara.

Sebagai contoh perusahaan air minum dalam kemasan mengeluarkan anggaran pemasaran yang besar untuk meningkatkan atau mempertahankan tingkat awareness dan association.

EKSPOR KE CHINA MENGALAMI PENURUNAN
Aktivitas ekspor dan impor di pelabuhan. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Tips Membangun Brand

Teuku mengungkapkan beberapa produk Mayora menjadi market leader di beberapa negara, seperti permen Kopiko menjadi permen kopi nomor 1 di dunia. Lalu, kopi instant Kopiko dan Energen menjadi nomor 1 di Filipina, biskuit Danisa menjadi butter cookies pertama di Tiongkok dan Vietnam.

Selanjutnya, ada Beng Beng dan Malkist yang juga memiliki pangsa pasar utama di Thailand. 

Perseroan berusaha terus mempertahankan pangsa pasar perseroan di luar negara tujuan. Caranya, Mayora bakal terus memberikan nilai tambah pada produk. Sebab, tidak hanya sekedar mengekspor produk, perusahaan juga membangun brand agar terus menjadi pilihan di luar negeri.

"Kami juga memastikan setiap produk Mayora memiliki nilai dan tujuan yang jelas sebagai solusi bagi konsumen. Nilai-nilai ini harus terus dikomunikasian secara konsisten dalam jangka panjang, agar kami mempunyai brand equity yang baik," katanya.

Brand makanan lain yang juga dikenal dan ekspansif di luar negeri yakni Indomie, merek mie instan produksi PT Indofood CBP Tbk.

Berawal dari produksi satu pabrik tunggal di Ancol, Jakarta Utara, divisi mi Indofood CBP kian berkembang dengan mengoperasikan 16 pabrik saat ini. Pabrik tersebut kini mampu memproduksi lebih dari 15 miliar bungkus mi instan per tahun untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.

Pendekatan pemasaran yang kreatif dan inovatif dengan memanfaatkan program-program above and below the line, menjadi strategi Indofood CBP dalam menjaga dan memperkuat kesadaran mereknya.

Indomie yang merupakan salah satu merek paling ikonik di Indonesia. Indofood juga memiliki brand mi instan lain seperti Sarimi, Supermi, dan Pop Mie yang mengisi pasar mi instan di Indonesia.

"Saat ini, produk divisi mie dapat ditemukan di mana-mana di Indonesia, dari warung pinggir jalan di ibu kota hingga toko-toko lokal di pelosok Papua Barat," tulis Indofood CBP dalam situs resminya.

Produk Indomie juga telah tersedia di lebih dari 80 negara di seluruh dunia seperti Australia, Selandia Baru, AS, Kanada. Lalu di  Asia, Afrika, Eropa, dan negara-negara Timur Tengah dengan lebih dari 20 miliar bungkus terjual setiap tahunnya.

"Indofood membawa produknya sampai mendunia bukan sekedar Aladin tapi memakan waktu lebih 30 tahun atau satu generasi," kata Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Fransiskus Wellirang kepada katadata.co.id.

Dengan pertumbuhan pasar mie instan di dalam dan luar negeri, Indofood CBP berkomitmen penuh untuk terus membangun Divisi Mi di tahun-tahun mendatang.

Laporan Brand Footprint yang dirilis Kantar, mencatat Indomie sebagai merek dengan penetrasi pasar terbesar pada 2018. Mi instan tersebut mampu menjangkau 97,5% konsumen di perkotaan.

Indomie kembali menjadi merek Fast Moving Consumer Goods (FMCG) selama tujuh tahun. Hampir seluruh rumah tangga urban di Indonesia membeli merek ini sekitar tiga hingga empat kali dalam sebulan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...