Jejak 90 Tahun Bisnis Sepatu Bata di Indonesia Hingga Digugat PKPU

Happy Fajrian
12 Maret 2021, 16:09
sepatu bata, pkpu bata,
bata.id
Sepatu Bata digugat PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Bata memiliki jejak bisnis yang panjang di Indonesia nyaris selama satu abad. Merek sepatu asal Ceko ini pertama kali hadir tahun 1931 di Indonesia.

Pada 1982 atau 51 tahun setelah masuk ke Indonesia, Bata mendirikan pabrik keduanya yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat, sekaligus menjadi perusahaan publik setelah melakukan IPO (initial public offering) atau penawaran saham perdana di Bursa Efek Jakarta.

Kini Bata telah hadir di 42 kota di seluruh Indonesia, dengan jumlah toko pada akhir 2019 sebanyak 538 toko. Namun pandemi cukup memukul bisnis sepatu Bata. Hingga September 2020 Bata membukukan rugi bersih Rp 135,18 miliar, padahal periode yang sama tahun lalu masih membukukan laba bersih sebesar Rp 28,17 miliar.

Anjloknya profitabilitas Bata lantaran penjualan sepatu yang lesu, juga karena penutupan sejumlah gerai/toko karena kebijakan pembatasan yang dikeluarkan pemerintah. Tercatat pada akhir kuartal III 2020 penjualan turun hingga 52,58% dari sebelumnya Rp 728,76 miliar menjadi hanya Rp 345,55 miliar.

Turunnya penjualan juga karena satu pabrik Bata yang berlokasi di Purwakarta setop beroperasi. Padahal pabrik tersebut memiliki kontribusi pendapatan sebesar Rp 4,7 miliar sejak berhenti beroperasi pada 1 April 2020.

Untuk meredam dampak Covid-19, perusahaan pun melakukan sejumlah strategi seperti fokus pada penjualan melalui e-commerce. Ini karena terbatasnya mobilitas masyarakat sehingga beralih ke kanal online antara lain di Shopee, Lazada, Bukalapak, Zilingo, BliBli, dan Tokopedia.

Bata juga meluncurkan program Chatshop di mana pelanggan bisa memesan produk Bata di 300 toko Bata melalui chat whatsapp, serta meluncurkan web store (Bata.id) yang akan menjual produk-produk terlaris dan terbaru.

Konsumen juga bisa bergabung dalam Bata Club Member secara online dan gratis yang nantinya bisa digunakan paperless (tanpa kartu dan kertas), untuk mendapatkan berbagai macam keuntungan antara lain voucher dan poin belanja.

“Perusahaan bergokus pada langkah-langkah bertahan di masa pandemi ini. Perusahaan akan mengedepankan penjualan melalui e-commerce,” kata Direktur Bata Hatta Tutuko pada acara paparan publik, Agustus tahun lalu.

Hatta menyampaikan ada empat langkah yang akan dilakukan perusahaan untuk memulihkan bisnisnya dari dampak Covid-19, yakni melindungi karyawan dan pelanggan Perusahaan, melanjutkan operasi bisnis dengan cara yang lancar dan hemat biaya, memaksimalkan penjualan, kas dan keuntungan secepat mungkin, serta mendapatkan keunggulan kompetitif dan pangsa pasar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...