Cek Data: Disinggung Gibran, Bagaimana LFP Menggerus Baterai Nikel?

Reza Pahlevi
24 Januari 2024, 10:52
Penggunaan baterai mobil listrik berbasis nikel dan FLP menjadi salah satu isu yang dibahas dalam debat cawapres pada Minggu, 21 Januari 2024.
Katadata
Penggunaan baterai mobil listrik berbasis nikel dan FLP menjadi salah satu isu yang dibahas dalam debat cawapres pada Minggu, 21 Januari 2024.

Meski begitu, dominasi baterai nikel untuk kendaraan listrik mungkin mulai berkurang. Data Badan Energi Internasional (IEA) menunjukkan, baterai kendaraan listrik berbahan nikel memang masih mendominasi pasar. Namun, porsinya ini terus tergerus sejak 2018.

Pada 2018, baterai dengan LFP hanya dipakai 7% kendaraan listrik di dunia. Cakupan penggunaan LFP ini bahkan sempat hanya 3% pada 2019. Penggunaan LFP melonjak drastis sejak 2021 dan menguasai 27% pasar pada 2022.

Sebaliknya, baterai dengan kandungan nikel tinggi memang masih mendominasi 66% pasar pada 2022. Namun, ini turun dari 89% pada 2019. Baterai kandungan nikel tinggi artinya memiliki kandungan nikel di atas 50%.

Tesla Pakai Nikel atau Tidak?

Sampai saat ini, 99% produksi LFP berada di Cina. Kebanyakan LFP digunakan untuk kendaraan listrik yang diproduksi negara tersebut. Mengutip IEA, sekitar 95% baterai LFP dipakai untuk kendaraan listrik buatan Cina. 

Tesla juga memiliki pabrik produksi mobil di Cina yang memproduksi Tesla Model Y dan Model 3. Mengutip Reuters, produksi kedua model ini di Cina menggunakan baterai LFP. Tesla mendapatkan pasokan LFP dari perusahaan CATL dan BYD.

Meski begitu, ini tidak berarti semua kendaraan Tesla menggunakan LFP. Mengutip IEA, penggunaan baterai LFP untuk kendaraan Tesla mencapai 30% pada 2022. Angka ini naik dari 21% pada 2021.

Penggunaan LFP di Tesla ini masih bisa meningkat. CEO Tesla Elon Musk menganggap, LFP dapat berperan besar dalam elektrifikasi kendaraan skala besar di masa depan.

“Sebagian besar usaha dalam elektrifikasi akan disokong sel baterai berbasis besi,” kata Elon Musk ketika mempresentasikan rencana induk (master plan) Tesla bagian 3 pada April 2023 lalu, dikutip dari Reuters. Rencana yang disampaikan Musk ini menjabarkan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai energi berkelanjutan global.

Rencana induk tersebut juga menunjukkan rencana Tesla untuk menggantikan mobil BBM dan strateginya. Tesla memproyeksi LFP akan digunakan untuk kendaraan-kendaraan listrik dengan jarak tempuh standar. Sementara, kendaraan dengan jarak tempuh jauh menggunakan baterai dengan kandungan nikel tinggi.

Dalam rencana tersebut, Tesla menyebut penggunaan LFP banyak untuk kendaraan bertipe kompak, sedan ukuran medium, bus, dan truk berat jarak pendek. Sementara, baterai bernikel tinggi akan digunakan untuk van komersil/penumpang, sedan berukuran besar, SUV, truk kecil, dan truk besar jarak jauh.

Model kendaraan kompak dan sedan ukuran medium menjadi model dengan jumlah kendaraan terbanyak di dunia dalam perhitungan Tesla. Ini membuat baterai LFP dapat mendominasi material baterai listrik di masa depan, walau tidak sepenuhnya menghapus baterai nikel.

Referensi

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Harga Acuan. (Akses 22 Januari 2024)

Home, Andy. 6 Oktober 2023. “INSG forecasts a third consecutive year of nickel surplus”. Reuters. (Akses 22 Januari 2024)

United Stated Geological Survey. Nickel Statistics and Information. (Akses 22 Januari 2024)

International Energy Agency. 2023. “Global EV Outlook 2023: Trends in batteries” (Akses 22 Januari 2024)

PT Trimegah Bangun Persada Tbk. 1 Desember 2023. Company Presentation 9M23. (Akses 23 Januari 2024)

Reuters. 30 September 2020. “Tesla to roll out China-made Model 3 with cobalt-free batteries: sources” (Akses 23 Januari 2024)

Reuters. 23 April 2023. “Exclusive: Tesla readies export of Model Y to Canada from China” (Akses 23 Januari 2024)

Tesla. 5 April 2023. Master Plan Part 3: Sustainable Energy for All of Earth. (Akses 23 Januari 2024)

---------------

Jika Anda memiliki pertanyaan atau informasi yang ingin kami periksa datanya, sampaikan melalui email: cekdata@katadata.co.id

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...