Kominfo Isyaratkan Unicorn & Decacorn Baru 2020, Ini Startup Potensial

Desy Setyowati
20 Januari 2020, 15:34
Kominfo Isyaratkan Unicorn dan Decacorn Baru di 2020, Ini Startup Potensial
Kominfo
Ilustrasi, pendiri Gojek Nadiem Makarim, CEO Traveloka Ferry Unardi, CEO Tokopedia William Tanuwijaya, Eks-CEO Bukalapak Achmad Zaky, Mantan Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Mantan Menteri Kominfo Rudiantara saat acara NextICorn.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengisyaratkan akan ada startup yang menjadi unicorn dan decacorn tahun ini. Beberapa modal ventura menilai, perusahaan rintisan di bidang pendidikan dan kesehatan berpeluang menjadi unicorn tahun ini.

Unicorn merupakan sebutan bagi startup bervaluasi lebih dari US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14 triliun. Sedangkan decacorn jika valuasinya melebihi US$ 10 miliar atau setara Rp 140 triliun.

Managing Partner Kejora Ventures Eri Reksoprodjo mengatakan, startup yang berfokus menggaet pasar per orangan yang luas berpeluang menjadi unicorn tahun ini. “Saya tidak bisa menyebutkan siapa. Tetapi consumer sector memang sudah menjadi penggerak ekonomi Indonesia,” katanya kepada Katadata.co.id, Senin (20/1).

(Baca: Startup Fintech, Pendidikan dan Kesehatan Diminati Investor Tahun Ini)

Di Indonesia, Gojek sudah menyandang status decacorn. Lalu empat lainnya berstatus unicorn yaitu Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan OVO. “Masih jauh perjalanan perusahaan rintisan Indonesia lainnya (menjadi decacorn), kecuali Gojek,” kata Eri.

Namun, Menteri Kominfo Johnny Plate optimistis ada unicorn dan decacorn baru Tanah Air pada 2020. "Ada beberapa, tapi, jangan saya sebutkan,” kata Johnny usai acara Indonesia Millenial Summit 2020 di Jakarta, Sabtu (18/1) lalu. “Ada juga unicorn yang naik jadi decacorn.”

Ia tidak menyebutkan sektor maupun nama startup yang berpeluang menjadi unicorn ataupun decacorn. Johnny menyatakan, unicorn baru akan berasal dari multiplatform.

(Baca: Mantan Menteri Kominfo Optimistis Ada 3 Unicorn Baru pada 2020)

Beberapa modal ventura sempat mengatakan bahwa perusahaan rintisan di bidang pendidikan, kesehatan, dan teknologi finansial (fintech) berpotensi menjadi unicorn berikutnya. Salah satunya yakni Ruangguru.

Startup pendidikan itu baru saja mendapat pendanaan seri C senilai US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun. Investasi itu dipimpin oleh modal ventura asal Amerika Serikat (AS), General Atlantic dan GGV Capital.

“Ketiganya (pendidikan, kesehatan, fintech) memiliki peluang yang masih besar untuk masuk ke stage unicorn,” kata Ketua Amvesindo Jefri R Sirait kepada Katadata.co.id, beberapa waktu lalu (9/1).

(Baca: Disuntik Rp 2,1 Triliun, Ruangguru akan Ekspansi dan Tingkatkan SDM)

Vice President Investment BRI Ventures William Gozali sempat mengatakan, investor masih akan mengincar startup di bidang-bidang yang vertikal bisnisnya sudah matang. “Karena tren industri tidak akan berubah dalam waktu yang sangat singkat,” kata dia.

Menurutnya, sektor pendidikan dan kesehatan akan dilirik penanam modal, karena pemerintah menggelontorkan dana yang cukup besar untuk kedua pos keuangan ini. “Dua sektor ini memiliki pangsa pasar yang besar dan highly regulated. Jadi ini akan menjadi long-term play,” ujarnya.

Sedangkan untuk decacorn, berdasarkan data CB Insight, valuasi Tokopedia melebihi US$ 7 miliar atau sekitar Rp 95,54 triliun. Perusahaan e-commerce itu dikabarkan dalam pembicaraan untuk mengumpulkan pendanaan US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Antara, Cindy Mutia Annur, Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...