UMKM Bertahan, Pandemi Corona Ciptakan Tren Baru di Bisnis Kuliner
Tak semua Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menyerah di tengah pandemi corona. Sebagian dari mereka menerapkan strategi khusus hingga menciptakan tren baru di bisnis kuliner, seperti kopi literan dan makanan beku (frozen).
Tuku, Maxx Coffee, Roempi Coffee, Kopitagram, Anomali Coffee, Titik Temu Coffee, dan lainnya mulai menyediakan kopi dengan ukuran satu liter. Kopi literan ini bisa dipesan di e-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak, maupun Grab dan Gojek.
Ada juga restoran yang menjual makanan beku seperti Raa Cha Suki & BBQ, Imperial Kitchen hingga HokBen. Mereka lantas menjajakan produknya secara online, guna menjangkau pelanggan yang di rumah saja efek pandemi virus corona.
(Baca: Tren Baru E-Commerce: Restoran Jual Online Kopi Literan & Makanan Beku)
Produk makanan beku tersebut bisa dimasak sendiri oleh konsumen, dengan cara yang lebih mudah. HokBen bahkan membuat aplikasi dan situs web khusus untuk menjangkau pelanggan.
Untuk skala UMKM, pemilik usaha Si Jagur Bandung Eka Sopian juga berinovasi dengan menjual paket menu frozen food di GoFood. Gojek memang menambah fitur baru untuk layanan GoFood yakni Siap Masak.
Eka memanfaatkan layanan pesan-antar makanan seperti GoFood, dan berfokus pada pemasaran selama pandemi Covid-19. Caranya, dengan memaksimalkan eksposur dan visibilitas untuk meningkatkan trafik serta potensi penjualan.
“Walaupun situasi secara umum sedang susah karena adanya Covid-19, tapi selalu ada order masuk di resto saya. Terutama selalu ramai saat happy hour Hari Kuliner Nasional (Harkulnas) GoFood yang diskon 70%,” kata Eka dalam siaran pers, Selasa (21/4).
(Baca: Siasat Empat UMKM Bertahan di Tengah Pandemi Corona)
Sedangkan pemilik Takoyaki Ichi Citra Ajeng menggunakan safety seal GoFood untuk menutup wadah kemasan agar tetap bersih ketika sampai di tangan konsumen. Ia juga menambahkan menu sehat yaitu minuman jus dengan buah asli dan susu, serta menggelar program Traktir Driver.
Gojek mencatat, pendapatan mitra yang mengikuti program promosi Harkulnas rerata 2,75 kali lipat lebih tinggi dibandingkan merchant yang tidak berpartisipasi.
Sedangkan Fitri Saniatul Hasanah yang memiliki usaha makanan bernama Vidikitchen di Bandung berfokus pada kebersihan dapur dan peralatan masaknya. Di tengah pandemi corona ini, ia mengandalkan layanan Kirim ke Banyak Tujuan dan Banyak Pemesanan Sekaligus di platform Grab.
Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menyebutkan, pengiriman barang oleh social seller menggunakan GrabExpress meningkat 40% selama pandemi corona. “Di masa yang sulit seperti saat ini, kami sadar bahwa berhenti berusaha bukalah jawaban,” katanya dalam siaran pers, kemarin (20/4).
(Baca: Bisnis Anjlok akibat Pandemi Corona, UMKM Bisa Ubah Strategi Usaha)