Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada Gencar Gaet UMKM Saat Normal Baru

Fahmi Ahmad Burhan
16 Juni 2020, 13:36
Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada Gencar Gaet UMKM Saat Normal Baru
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Ilustrasi, warga memilih barang-barang belanjaan yang dijual secara daring di Jakarta, Jumat (27/12/2019).

Perusahaan e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Shopee, Blibli dan Zilingo gencar menggaet Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memasuki fase normal baru (new normal). UMKM menjadi salah satu sektor yang terkena dampak pandemi corona.

Tokopedia mencatat, 900 ribu UMKM baru bergabung di platform hanya dalam empat bulan, sejak Januari hingga April. Maka, total mitra pedagang Tokopedia mencapai 8,1 juta.

Advertisement

External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya menilai, banyaknya UMKM yang baru bergabung, karena konsumen mulai beralih ke belanja online. Ini bertujuan menekan penularan virus corona.

Oleh karena itu, Tokopedia mempercepat akselerasi digitalisasi UMKM. "Tujuannya memberikan panggung seluas-luasnya bagi UMKM lokal untuk terus berjuang di tengah new normal lewat kanal digital," kata Ekhal dikutip dari siaran pers, Senin (15/6).

Salah satu caranya, Tokopedia memberikan pendampingan dan edukasi untuk pelaku UMKM, yang sudah menjadi mitra maupun yang belum. Perusahaan juga meningkatkan kemampuan fitur, dengan meluncurkan Tokopedia Seller pada April lalu.

(Baca: Bos Shopee & Bukalapak Sebut UMKM Jadi Medan Perang Baru Para Unicorn)

Tokopedia Seller merupakan dashboard untuk memantau aktivitas dan informasi terbaru terkait penjualan dalam satu layar. Di dalamnya terdapat navigasi untuk mengakses fitur penting dengan mudah. 

Sama seperti Tokopedia, Lazada pun memberikan pendampingan untuk UMKM yang belum bergabung. Lazada mengajak mitranya untuk menjadi 'guru' dan menggaet lebih banyak penjual untuk berdagang secara online.

Lazada akan mengurasi mitra yang dapat memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM lain yang belum berjualan online."Kami mendorong mitra penjual mengadopsi dua sampai tiga UMKM yang akan diberi pelatihan,” ujar CMO Lazada Monika Rudijono saat konferensi pers secara virtual, kemarin.

Program itu merupakan bagian untuk membantu pemerintah menambah dua juta UMKM yang berjualan online. Dengan begitu, target 10 juta UMKM berdagang online hingga akhir tahun ini bisa tercapai.

(Baca: Fase New Normal, UMKM Jadi Medan Perang Baru Gojek dan Grab)

Blibli juga membuat kanal khusus bagi pelaku UMKM, bekerja sama dengan Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM). CEO Blibli Kusumo Martanto mengatakan, kanal bernama KUMKM Hub itu bertujuan meningkatkan kualitas produk dan nilai transaksi UMKM.

Kanal tersebut berisi produk dari UMKM binaan kementerian. Blibli menyediakan promosi pengiriman khusus senilai Rp 2 juta bagi penjual. Ada juga akses pembinaan agar UMKM bisa meningkatkan kualitas produknya. 

"Kami berikan suport agar UMKM bisa survive dari pandemi, supaya bisa naik kelas, barangnya bisa diekspor juga. Itu goals-nya," kata Kusumo.

Saat ini, 7 ribu UMKM aktif berjualan di Blibli. Total partner UMKM Blibli pun mencapai lebih dari 100 ribu.

(Baca: Grab Ramal UMKM Ramai-ramai Beralih ke Layanan Digital Saat New Normal)

Transaksi khusus produk UMKM tumbuh enam kali lipat selama pandemi. Produk yang paling banyak dicari yakni makanan dan kebutuhan sehari-hari.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait

Advertisement