Berkat E-Commerce, Permintaan Asuransi di PasarPolis Naik saat Pandemi
Konsumen mulai berbelanja online saat pandemi corona. Tingginya permintaan layanan e-commerce ini ternyata berdampak positif terhadap startup asuransi (insurtech) PasarPolis.
Pendiri sekaligus CEO PasarPolis Cleosent Randing mengatakan, permintaan asuransi pengiriman barang meningkat saat pandemi virus corona. “Orang kirim barang perlu diasuransikan. Ini juga didorong penggunaan e-commerce, yang juga naik,” kata dia saat konferensi pers virtual, Rabu (2/9).
PasarPolis memang berfokus menghadirkan solusi asuransi sesuai kebutuhan (tailor-made) mitra. Dengan Tokopedia dan e-commerce lain misalnya, startup ini menyediakan asuransi perlindungan barang.
Asuransi seperti itu juga tersedia pada layanan GoSend, Gojek.
Sedangkan e-commerce tengah diminati konsumen saat pandemi Covid-19. Hal ini tecermin pada Databoks di bawah ini:
Berdasarkan riset Facebook dan Bain & Company, jumlah konsumen layanan digital di Tanah Air pun diprediksi meningkat dari 119 juta pada 2019, menjadi 137 juta tahun ini.
Peningkatan permintaan layanan e-commerce dan jumlah konsumen digital saat pandemi itu, berdampak positif terhadap kebutuhan asuransi. "Di masa Covid-19 ini, kesadaran masyarakat membeli asuransi naik," kata Cleosent.
Meski begitu, Cleosent menyampaikan bahwa permintaan asuransi di PasarPolis selalu meningkat setiap tahunnya. Dibandingkan 2018, peningkatannya 80 kali lipat pada tahun lalu.
Pada 2019, PasarPolis menerbitkan lebih dari 650 juta polis. Layanan ini diberikan kepada pengemudi ojek online, kurir pengiriman barang, dan pelaku UMKM online, dan lainnya.
Sedangkan peningkatan permintaan pada tahun ini, Cleosent tidak menyampaikan datanya.
Sejalan dengan meningkatnya permintaan asuransi, PasarPolis berencana menambah produk yang sesuai dengan kebutuhan saat masa pagebluk ini. "Banyak kekhawatiran di masa pandemi ini yang perlu kami jawab," katanya. "Masih banyak yang perlu diasuransikan."
Cleosent mencontohkan, asuransi terkait perjalanan dan wisata kemungkinan akan diminati saat pandemi. Sebab, ada banyak orang yang khawatir penerbangannya batal karena alasan virus corona.
Sebagaimana diketahui, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi calon penumpang pesawat. Salah satunya, surat keterangan bebas Covid-19. Dengan berbagai pertimbangan terkait corona ini, rencana perjalanan berisiko batal.
Selain itu, Cleosent menilai bahwa izin keramaian perlu diasuransikan. Apalagi, jumlah kasus positif virus corona di Indonesia terus bertambah, sebagaimana tecermin pada Databoks di bawah ini:
Oleh karena itu, PasarPolis berencana meluncurkan produk baru. Selain karena momen pandemi, potensi pasar asuransi di Indonesia masih sangat besar.
PasarPolis juga baru saja menutup putaran pendanaan seri B senilai US$ 54 juta atau sekitar Rp 796,5 miliar. Dana segar ini diperoleh dari LeapFrog Investments, SBI Investment, Alpha JWC Ventures, Intudo Ventures, dan Xiaomi.
Partner di LeapFrog Investments Fernanda Lima menilai, peluang PasarPolis untuk memperluas pasar sangat besar. Ini terindikasi dari jumlah pelanggan barunya yang melebihi empat juta pada Juni saja.
PasarPolis juga menggaet 30 lebih perusahaan asuransi dan 25 mitra berbasis digital. “Sebagai wujud dari komitmen, LeapFrog Investments akan membantu PasarPolis meningkatkan customer insights, kapabilitas untuk inovasi produk, serta ekspansi ke pasar lain,” kata Lima.