RI Diramal Punya Tiga Unicorn Baru: E-Commerce, Fintech, UMKM Digital

Desy Setyowati
31 Maret 2021, 16:00
RI Diramal Punya Tiga Unicorn Baru: E-Commerce, Fintech, UMKM Digital
Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA
(ki-ka) Sri Mulyani Menteri Keuangan Indonesia, Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Triyono Gani, Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia dan moderator dalam acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center,  Jakarta (23/9).

Alpha JWC Ventures dan Kearney memperkirakan, Indonesia akan memiliki tiga unicorn baru dalam lima tahun ke depan. Ketiganya akan berasal dari sektor e-commerce, finansial teknologi (fintech), serta digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Perkiraan itu merujuk pada riset bertajuk ‘Unlocking Next Wave of Digital Growth: Beyond Metropolitan Indonesia’. Ini berdasarkan survei terhadap 2.100 lebih konsumen akhir dan 1.100 retailer di 23 kota. Selain itu, wawancara dengan stakeholder di 13 kota di tingkat (tier) dua dan tiga.

Saat ini, Indonesia memiliki satu decacorn atau startup dengan valuasi lebih dari US$ 10 miliar yaitu Gojek. Selain itu, terdapat empat unicorn atau valuasi di atas US$ 1 miliar yakni Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan OVO.

“Kami melihat ada tiga unicorn yang akan muncul dari tiga kategori besar,” kata Co-Founder sekaligus General Partner Alpha JWC Venture Jefrey Joe saat konferensi pers virtual, Rabu (31/3).

Pertama, e-commerce. Ini karena masyarakat beralih ke berbelanja online saat pandemi corona. “Social commerce juga berpotensi menjadi unicorn,” ujar dia.

Studi Facebook dan Bain and Company menunjukkan bahwa jumlah konsumen digital di Indonesia diperkirakan naik dari 119 juta pada 2019 menjadi 137 juta tahun lalu. Persentasenya pun melonjak dari 58% menjadi 68% terhadap total populasi.

Sedangkan jumlah konsumen digital di Asia Tenggara tertera pada Databoks di bawah ini. Data ini menunjukan potensi transaksi yang dapat diraih oleh pedagang online, termasuk di e-commerce.

Kedua, fintech, khususnya pembiayaan (lending). Selain karena ada kebutuhan, sektor ini terdongkrak e-commerce.

Jefrey juga melihat bahwa penilaian kredit (credit scoring) oleh fintech lending semakin baik. Sebagaimana diketahui, startup di sektor ini memiliki pusat data yang disebut pusdafil. Alat yang juga dikenal Fintech Data Center (FDC) ini telah menjaring 26 juta data peminjam per akhir tahun lalu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...