Kapan Indonesia Bisa Susul Tiongkok dan AS Kaji Pengembangan 6G?

Fahmi Ahmad Burhan
2 Juni 2021, 16:00
Kapan Indonesia Bisa Susul Tiongkok dan AS Kaji 6G?
SCMP/Youtube
Satelit 6G yang diluncurkan Tiongkok

Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) mulai mengkaji pengembangan jaringan internet generasi keenam alias 6G. Sedangkan Indonesia baru menggelar 5G secara terbatas.

Peneliti teknologi informasi dari Indonesia ICT Institute Heru Sutadi bercerita, saat Indonesia mengadopsi 3G, pemerintah mulai mengumumkan penelitian terkait 4G. Namun, 4G resmi hadir delapan sampai sembilan tahun setelahnya.

Ia menilai, pemerintah juga menyatakan tengah mengembangkan 5G ketika masyarakat menerima 4G. "Artinya, penelitian dan adopsi teknologi baru itu butuh waktu, termasuk 6G,” kata Heru kepada Katadata.co.id, Rabu (2/6).

Heru memperkirakan, 6G baru bisa tersedia di Indonesia pada 2029 atau 2030. Ini pun pemerintah sudah haris meneliti sejak sekarang.

Adopsi 6G di Tanah Air juga akan tergantung permintaan dan kebutuhan frekuensi. Apabila kebutuhan frekuensi terlampau besar, Indonesia bisa saja tidak mengadopsi 6G. Sebab, penentuan spektrum frekuensi 5G dan 6G akan berbeda.

Di sisi lain, negara maju seperti Tiongkok dan AS sudah mengembangkan jaringan 6G. Laporan dari Chisna National Intellectual Property Administration (CNIPA) menyebutkan bahwa Negeri Tirai Bambu memimpin dari sisi jumldah paten terkait 6G secara global.

CNIPA menyebutkan, 35% dari total 38 ribu paten soal 6G di dunia merupakan milik perusahaan Tiongkok. AS menempati posisi kedua dengan 18% paten. Disusul oleh Uni Eropa.

Tiongkok juga telah meluncurkan satelit eksperimental 6G pertama di dunia tahun lalu, di Taiyuan Satellite Launch Centre, Provinsi Shanxi. Ini bertujuan membuat ultra-fast network yang 100 kali lebih cepat dibanding 5G, yang rencananya dapat digunakan pada 2030.

Peluncuran satelit 6G ke orbit itu merupakan proyek kerja sama University of Electronic Science and Technology of China (UESTC), Chengdu Guoxing Aerospace Technology, dan Beijing MinoSpace Technology. 

Salah satu akademisi dari Chinese Academy of Engineering Xu Yangsheng mengatakan, proyek itu akan menggabungkan jaringan komunikasi satelit dengan yang ada di darat. “Satelit eksperimental ini menandai pertama kalinya teknologi komunikasi terahertz didiverifikasi ketika diterapkan di luar angkasa,” katanya dikutip dari Daily Mail, akhir tahun lalu (13/11/2020). 

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...