Susul Telkomsel, Indosat Gelar Uji Coba 5G untuk Dapat Izin Kominfo
Perusahaan telekomunikasi, Indosat tengah menggelar Uji Laik Operasi (ULO) internet generasi kelima alias 5G supaya bisa mendapatkan izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Indosat menyatakan siap untuk menyusul Telkomsel menyediakan layanan 5G.
Operator seluler bernuansa kuning itu menggelar ULO pada 3-4 Juni. “Saat ini, Indosat Ooredoo terus berkordinasi intensif dengan kementerian untuk seluruh proses ULO 5G," kata Senior Vice President Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang kepada Katadata.co.id, Senin (7/6).
Sejauh ini baru Telkomsel yang mendapatkan Surat Keterangan Laik Opersi (SKLO) dari Kominfo. Jika berkaca dari Telkomsel, SKLO paling lambat diterima sepekan setelah ULO.
Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi mengatakan, kementerian tengah menyiapkan hasil ULO. "Kominfo sedang memproses SKLO yang akan dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika atas nama Menteri Kominfo," katanya kepada Katadata.co.id, Senin (7/6).
Indosat menggelar ULO hanya pada satu pita frekuensi, yakni 1.800 MHz. Sedangkan, Telkomsel memakai dua pita frekuensi, yaitu 2.300 MHz dan 1.800 MHz.
ULO merupakan bagian dari tahapan menuju gelaran jaringan 5G oleh operator seluler. Mengacu pada Peraturan Menteri Kominfo Nomor 1 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi, operator seluler harus menjalankan proses ULO sebelum menyediakan teknologi baru seperti 5G kepada pasar.
Selain Indosat, operator seluler lainnya gencar mengembangkan jaringan 5G. Anak usaha Smartfren misalnya, Smart Telecom merger dengan Mora Telematika (Moratelindo). Transaksi aksi korporasi diperkirakan Rp 360 miliar.
Merger tersebut bertujuan memperkuat infrastruktur telekomunikasi Smartfren. Sebab, proses fiberisasi mempermudah perusahaan menggelar 5G.
"Lewat langkah ini, kami yakin bisa memperkuat infrastruktur telekomunikasi melalui proses fiberisasi, sehingga semakin siap menghadirkan 5G," kata Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys kepada Katadata.co.id, pekan lalu (2/6).
Sedangkan XL Axiata berfokus menyiapkan ekosistem 5G terlebih dahulu. Salah satu caranya, berkolaborasi dengan perusahaan layanan teknologi global NTT Ltd dalam membangun infrastruktur teknologi berbasis private cloud.
Director sekaligus Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan bahwa butuh kesiapan matang dari segi jaringan maupun ekosistem pendukung sebelum menggelar 5G. "Kerja sama dengan NTT merupakan bagian dari upaya kami untuk memperkuat ekosistem itu," ujar Gede dalam siaran pers, dua pekan lalu (23/5).
Kemudian Tri, sudah menguji coba 5G sejak 2019. "Berbagai inovasi teknologi juga kami lakukan untuk mempersiapkan jaringan yang 5G ready," ujar Wakil Presiden Direktur & Chief Sales Officer 3 Indonesia M Buldansyah.