Bos Samsung Kunjungi AS, Diduga soal Pembangunan Pabrik Cip Rp 242 T

Desy Setyowati
15 November 2021, 13:19
samsung, amerika serikat, cip, vaksin
KATADATA/
Logo Samsung

Wakil ketua Samsung Electronics Jay Y Lee mengunjungi Amerika Utara, setelah menjalani hukuman penjara soal penyuapan. Perjalanan ini diduga terkait pembangunan pabrik cip (chipset) di Amerika Serikat (AS) US$ 17 miliar atau sekitar Rp 242 triliun.

Lee meninggalkan Seoul pada Minggu untuk berkunjung ke Kanada dan AS. “Diperkirakan bertepatan dengan keputusan lokasi pabrik baru,” demikian isi laporan Yonhap dan media lokal lain dikutip oleh South China Morning Post (SCMP), Senin (15/11).

Sumber Reuters menyampaikan, salah satu lokasi yang dipertimbangkan oleh Samsung yakni Williamson County Texas dekat kota Taylor.

Samsung berencana membuat komputasi terkecil dan tercepat lewat pabrik tersebut. Perusahaan telah mengajukan dokumen perizinan kepada pejabat negara bagian Texas.

Perusahaan juga sudah menyiapkan lahan 650 ribu meter persegi untuk membangun pabrik. Rencananya, pabrik dibangun pada kuartal II dan diharapkan bisa beroperasi pada kuartal III 2023.

Sejak Wakil Ketua Samsung Kim Kinam mengonfirmasi rencana pabrik cip pada Mei, Samsung telah membandingkan insentif dan mencari tahu siapa yang membayar apa di tanah yang proses pengalihan kepemilikannya rumit.

“Produsen ponsel pintar (smartphone) itu juga mempertimbangkan jumlah utilitas stabil yang tersedia seperti air dan listrik,” kata sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Hal itu karena pabrik cip Samsung di Austin, Texas, dihantam badai musim dingin pada kuartal pertama. Kini, perusahaan mengkaji utilitas yang stabil dalam menentukan lokasi pembangunan pabrik baru.

Selain Texas, Samsung mencari lokasi alternatif di Arizona dan New York. Sejauh ini, Samsung mengkaji ketiga lokasi ini karena mempertimbangkan akses talenta digital, ekosistem cip, dan kecepatan pemasaran.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...