Bukan Hanya Indonesia, Gelombang Startup PHK Terjadi di Markas Google

Desy Setyowati
27 Mei 2022, 12:23
startup, phk, startup phk, google, silicon valley, zombi unicorn
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/AWW.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).

Sejumlah startup di Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK. Kondisi ini juga terjadi di Silicon Valley, Amerika Serikat (AS).

Yang terbaru, JD.ID dikabarkan PHK pegawai. Salah satu akun Instagram mengungkapkan pernyataan e-commerce ini terkait PHK mengatasnamakan Director of General Management JD.ID Jenie Simon.

Katadata.co.id mengonfirmasi keaslian konten ini kepada JD.ID pada Kamis tengah malam (26/5), namun belum ada tanggapan.

“Upaya improvisasi dan pengambilan keputusan dilakukan agar JD.ID dapat terus beradaptasi dan selaras dengan dinamika pasar dan tren industri di Indonesia,” kata Jenie dikutip dari konten tersebut, Jumat (27/5).

Upaya improvisasi yang ditempuh oleh JD.ID di antaranya dengan melakukan peninjauan, penyesuaian hingga inovasi atas strategi bisnis dan usaha. Selain itu, startup ini melakukan pengambilan keputusan seperti tindakan restrukturisasi.

“Yang mana di dalamnya terdapat juga pengurangan jumlah karyawan,” ujar Jenie.

Sebelumnya, Tanihub, Zenius, dan LinkAja melakukan PHK pekerja. Hal ini karena ketiganya melakukan penyesuaian bisnis.

Tren PHK karyawan lebih dulu terjadi di Silicon Valley, AS. Silicon Valley merupakan pusat inovasi di Amerika yang mencetak banyak perusahaan teknologi raksasa seperti Apple, Facebook, Google, Netflix, Tesla, Twitter hingga Yahoo.

Letaknya di selatan San Francisco, California, AS. Wilayah itu menampung sekitar 2.000 perusahaan teknologi.

Korporasi teknologi di Silicon Valley mencatatkan masa terburuk tahun ini dan disebut zombi unicorn. Frasa zombi unicorn merujuk pada perusahaan rintisan bernilai tinggi tetapi goyah dan membutuhkan investor baru untuk menyelamatkan bisnis mereka.

Harga saham startup olahraga di Silicon Valley, Peloton misalnya turun dari US$ 163 pada akhir 2020 menjadi sekitar US$ 17 pada awal bulan ini (5/5). The Wall Street Journal melaporkan, eksekutif perusahaan ingin menjual saham minoritas kepada investor luar.

Peloton juga memberhentikan atau melakukan PHK ribuan karyawannya pada Februari.

Kemudian, perusahaan klip video selebritas Cameo merumahkan 87 orang atau sekitar seperempat dari total staf minggu lalu.

Lalu, platform investasi berbasis online untuk saham, kripto, dan emas, Robinhood mencatatkan penurunan harga saham 4,62% di Nasdaq pada awal bulan ini (6/5). Robinhood juga memberhentikan 9% dari total karyawan penuh waktunya.

Perusahaan barang konsumen Thrasio juga dikabarkan memberhentikan sebagian karyawan. PHK ini menjadi bagian dari reorganisasi yang lebih besar perusahaan.

Reporter teknologi NPR Bobby Allyn dan investor teknologi di Los Angeles, AS, Greg Martin pun mengungkapkan alasan terjadinya kondisi tersebut. Berikut penjelasannya dalam bentuk tanya jawab dengan Emily Feng:

Pandemi corona membebani raksasa teknologi, tetapi sekarang perusahaan-perusahaan itu mengalami penurunan harga saham secara dramatis. Startup teknologi yang lebih kecil juga merasakan sakitnya, karena melakukan PHK karyawan dan mencari cara lain untuk memangkas biaya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...