Bos Induk Facebook Pantau Kerja Karyawan, Siap-siap PHK
Petinggi Meta memerintahkan jajaran manajer untuk mengidentifikasi kinerja karyawan. Induk Facebook ini disebut-sebut bersiap melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK.
Berdasarkan sumber The Information, VP Remote Presence and Engineering Meta Maher Saba telah memberitahu manajer perusahaan untuk mengidentifikasi dan memberhentikan karyawan yang berkinerja buruk.
“Jika laporan adanya karyawan berkinerja rendah, mereka bukan yang kami butuhkan, mereka mengecewakan perusahaan ini,” kata Saba dikutip dari Gizmodo, Selasa (12/7). “Sebagai seorang manajer, Anda tidak dapat membiarkan seseorang menjadi netral atau negatif bagi Meta.”
Meta baru-baru ini juga mengisyaratkan bahwa PHK merupakan suatu kemungkinan. CEO Meta Mark Zuckerberg mengungkapkan bahwa perusahaan bermaksud memangkas perekrutan engineer 30% hingga akhir tahun ini.
"Jika harus bertaruh, saya akan mengatakan bahwa ini mungkin salah satu penurunan terburuk yang pernah kami lihat dalam sejarah baru-baru ini," kata Zuckerberg.
Sebelumnya, Meta menghentikan atau memperlambat perekrutan pada sebagian besar peran di tingkat menengah dan tingkat senior.
Menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut, Meta menunda penambahan engineer tingkat pemula dalam beberapa pekan terakhir. Perekrut di Meta sudah menghentikan upaya mereka untuk mengisi peran tertentu.
Meta menghentikan pertumbuhan tenaga kerja untuk mengendalikan biaya. "Kami secara teratur mengevaluasi kembali saluran bakat kami. Ini sesuai dengan kebutuhan bisnis dan mengingat panduan biaya periode pendapatan ini," kata juru bicara Meta dikutip dari Daily Mail, pada Mei (9/5).
Raksasa teknologi lainnya seperti Twitter juga melakukan PHK kepada lebih dari 100 karyawan. Meskipun, PHK ini dilakukan hanya di divisi akuisisi talenta.
Berdasarkan data Trueup, total ada 310 kali PHK yang dilakukan oleh perusahaan teknologi, termasuk perusahaan raksasa. Jumlah pegawai yang terkena dampak 60.987 orang per Juni (29/6).
Selain Twitter, Redfin, Netflix, dan Klarna termasuk di antara perusahaan yang mengumumkan PHK. Alasannya, inflasi di Amerika Serikat (AS) melonjak dan pembicaraan tentang resesi meningkat.