Amerika hingga Eropa Terancam Resesi, Jumlah Unicorn Baru Anjlok

Desy Setyowati
13 Juli 2022, 11:28
amerika, eropa, resesi, startup, unicorn
Business Institute Indonesia
Silicon Valley

Jumlah kelahiran unicorn baru di dunia hanya 210 per kuartal II atau turun 20,5% secara tahunan (year on year/yoy), berdasarkan data CB Insights. Ini terjadi di tengah ancaman resesi di sejumlah negara dan tingginya inflasi.

Unicorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun. Sedangkan decacorn lebih dari US$ 10 miliar atau sekitar Rp 140 triliun.

Jumlah kelahiran unicorn di dunia bertambah 125 pada kuartal I. Sedangkan pada kuartal II ada 85 startup jumbo. Maka, totalnya 210.

Tahun lalu, jumlah unicorn baru pada kuartal I 116 dan kuartal II 148. Maka, totalnya 264.

“Kelahiran unicorn baru hanya 85 pada kuartal II atau turun 43% yoy. Jumlahnya terendah dalam enam kuartal terakhir,” demikian dikutip dari laporan CB Insights yang dirilis Selasa (12/7).

Amerika Serikat (AS) dan Eropa menyumbang sebagian besar kelahiran unicorn baru. Jumlahnya masing-masing yakni 49 dan 16 startup jumbo anyar.

Startup jumbo baru dengan valuasi tertinggi yakni bursa kripto yang berbasis di Seychelles, KuCoin. Valuasinya US$ 10 miliar atau berstatus decacorn.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...