Rupiah Loyo di Tengah Kabar PPKM Darurat dan Data Ekonomi AS Positif

Agatha Olivia Victoria
30 Juni 2021, 10:07
Ada Kabar soal PPKM Darurat dan Data Ekonomi AS Positif, Rupiah Loyo
Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Rupiah dan dolar AS

Nilai tukar rupiah melemah 0,1% ke level Rp 14.500 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan pasar spot hari ini. Analis menilai, ini karena data keyakinan konsumen AS membaik dan pemerintah Indonesia dikabarkan berencana menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat.

Dikutip dari Bloomberg, mata uang Asia bergerak bervariasi pagi ini. Dolar Hong Kong melemah 0,01%, won Korea Selatan 0,15%, peso Filipina 0,38%, rupee India 0,05%, dan ringgit Malaysia 0,08%.

Sedangkan yen Jepang menguat 0,05%, dolar Singapura 0,06%, dolar Taiwan 0,02%, yuan Tiongkok 0,11%, dan baht Thailand 0,13%.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, mata uang safe haven atau yang dianggap investasi aman seperti dolar AS dan yen Jepang menguat. Ini karena kasus positif Covid-19 di beberapa negara meningkat, dengan berkembangnya varian baru virus corona.

"Penguatan dolar AS juga didukung oleh indikator keyakinan konsumen, confident board consumer confidence AS," ujar Josua kepada Katadata.co.id, Rabu (30/6).

Confident board consumer confidence Negeri Paman Sam tercatat 127,3 pada Juni. Angka ini lebih baik dibandingkan perkiraan 119 dan periode sebelumnya 120.

Josua menyebutkan, indeks dolar AS menguat 0,18% setelah data keyakinan konsumen dirilis. Di sisi lain, imbal hasil obligasi AS turun satu basis poin ke level 1,47%.

Menurut dia, sentimen kasus Covid-19 tidak memengaruhi pasar saham AS secara signifikan. Ini terefleksi dari DJIA, S&P500, dan NASDAQ yang masih meningkat 0,03%, 0,03%, dan 0,19%.

Dari dalam negeri, Josua menuturkan bahwa pemerintah dilaporkan mempertimbangkan untuk menerapkan pengetatan aktivitas dalam waktu dekat. Ini karena kasus positif virus corona terus melonjak.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...