The Fed Akan Bahas Percepatan Tapering Off pada Pertemuan Bulan Ini
Tekanan inflasi yang tinggi mendorong bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) membuka peluang percepatan tapering off atau pengurangan stimulus moneter. The Fed akan membahas rencana ini pada pertemuan pengambil kebijakan yang dijadwalkan 14 - 15 Desember.
The Fed memulai tapering off berupa pengurangan pembelian aset US$ 15 miliar setiap bulan dari pembelian rutin US$ 120 miliar. Gubernur The Fed Jerome Powell dalam pernyataan di depan anggota Senat AS mengungkap, akan mempertimbangkan untuk mempercepat laju pengurangan pembelian aset.
"Saya berharap bahwa kita akan membahasnya pada pertemuan yang akan datang," kata Powell dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (1/12).
Jika sesuai rencana awal, pembelian obligasi bisa selesai sekitar Juni 2022. Tetapi apabila The Fed sepakat untuk mempercepat pengurangan tersebut, maka pembelian aset bisa berakhir lebih awal di musim semi.
Hal itu memberi ruang bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga kapan saja sesudah periode tapering off.
"Pada titik ini, ekonomi sangat kuat dan tekanan inflasi lebih tinggi. Saya menilai perlu mempertimbangkan untuk menyelesaikan pembelian aset kita mungkin beberapa bulan lebih cepat," kata Powell di depan anggota Senat AS.
Pernyataan Powell itu membuat indeks saham jatuh, sementara imbal hasil US Treasury kembali naik. Selain itu, pernyataan ini dinilai menambah kekhawatiran pasar yang sudah gelisah atas kemunculan varian baru Covid-19 Omicron.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) merupakan komite berisi beberepa pejabat The Fed yang berperan menentukan arah kebijakan moneter, termasuk suku bunga dan upaya bank sentral untuk meningkatkan dukungan ke perekonomian melalui pembelian obligasi.
Dalam pertemuan awal November, komite sepakat untuk memulai tapering off akhir November. Ini berupa pengurangan pembelian aset US$ 15 miliar per bulan, yang terdiri atas US$ 10 miliar dalam US Treasurys dan US$ 5 miliar di sekuritas beragun hipotek.
Sinyal percepatan tapering off lebih dulu terungkap dari notulen rapat FOMC yang dirilis pertengahan bulan lalu. Dari risalah rapat ini terungkap bahwa sebagian dari anggota komite FOMC mendesak besaran pengurangan pembelian aset ditingkatkan, sehingga tapering off bisa diakhiri lebih cepat.
"Banyak peserta mencatat bahwa Komite (FOMC) harus siap untuk menyesuaikan laju pembelian aset dan menaikkan kisaran target untuk tingkat dana federal lebih cepat dari yang diantisipasi peserta saat ini, jika inflasi terus berjalan lebih tinggi dari target," demikian tertulis dalam dokumen risalah rapat The Fed dikutip Reuters, pekan lalu (24/11).
Dokumen tersebut mengindikasikan bahwa kecemasan tentang kenaikan inflasi kini meluas di mayoritas pengambil kebijakan The Fed. Dokumen ini secara tidak langsung juga menunjukkan bahwa inflasi tinggi mungkin akan bertahan lebih lama.
Dengan tanda-tanda itu, pasar bertaruh The Fed akan menaikkan suku bunga pada paruh kedua tahun depan. Meski begitu, Powell sebenarnya dalam beberapa pertemuan berulang kali menegaskan bahwa tapering off tidak ada hubungannya dengan rencana kenaikan bunga acuan.