Mengapa E-commerce jadi Sasaran Empuk Pembobolan Data?

Fahmi Ahmad Burhan
6 Mei 2020, 19:58
e-commerce, bukalapak, tokopedia, pembobolan data, data pribadi pengguna, data pengguna tokopedia bocor
tokopedia
Ilustrasi. Data 91 juta pengguna Tokopedia dikabarkan diretas dan dijual melelalui situs gelap atau darkweb.

"Data ini sangat penting mengacu ke privasi. Kenapa tidak diamankan secara optimal juga," kata dia.

Apabila perusahaan hanya mengandalkan keamanan password saja, maka terkesan melindungi diri sendiri agar transaksi tidak dilakukan secara ilegal.  Data pribadi itu pun dapat dimanfaatkan oleh pembobol untuk kejahatan siber lainnya.

Pelaku dapat menjadikan data pribadi pengguna sebagai database baru untuk peretasan di platform lainnya seperti WhatsApp. "Banyak potensi kejahatan siber lainnya dengan kemunculan data pribadi dari e-commerce," ujar Ruby.

(Baca: 13 Juta Data yang Diklaim Pengguna Bukalapak Dijual di Dark Web)

Data 91 juta pengguna Tokopedia dikabarkan diretas dan dijual melelalui situs gelap atau darkweb. Isu itu pertama kali diungkap oleh akun media sosial Twitter bernama @underthebreach pada Sabtu (2/5) lalu. 

Peretas disebut memiliki data 15 juta akun pengguna Tokopedia dalam bentuk mentah (hash), termasuk nama, email, hingga kata sandi. Dalam tangkapan layar yang dibagikan @underthebreach, terlihat bahwa peretas tengah mencari pihak lain yang mampu memecahkan algoritma dari data mentah tersebut.

Pada tahun lalu, Bukalapak pun mengalami kejadian serupa. Seorang peretas asal Pakistan mengklaim telah mencuri data sekitar ratusan juta akun dari 32 situs, yang di antaranya adalah 31 juta akun pengguna Bukalapak. 

Laman The Hacker News menulis, peretas yang bersembunyi dibalik nama Gnosticplayers mengaku menjual data curiannya ke dark web Dream Markets dengan total harga mencapai 1,2431 Bicoin atau setara dengan US$ 5 ribu.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...