Bukalapak Berencana Jadikan Mitra Warung Sebagai Agen Bank

Desy Setyowati
10 Juli 2020, 16:31
Bukalapak Berencana Jadikan Mitra Warung Sebagai Agen Bank
Katadata/Cindy Mutia Annur
Ilustrasi, salah satu mitra warung Bukalapak

(Baca: Rachmat Kaimuddin, CEO Baru Pilihan Para Pendiri dan Direksi Bukalapak)

Terkait potensi lakupandai, kajian Google, Temasek dan Bain pada tahun lalu menunjukkan, nilai dari layanan keuangan digital di Asia Tenggara diproyeksi US$ 38 miliar sampai US$ 60 miliar (Rp 554,2 triliun-Rp 875 triliun) per tahun pada 2025.

Sedangkan khusus untuk Indonesia bisa terlihat pada Databoks berikut:

Layanan keuangan digital yang dimaksud termasuk bank, Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), asuransi, manajemen aset hingga teknologi finansial (fintech). (Baca: Bukalapak Gaet GrabKios Salurkan Produk Digital di 5 Juta Agen Warung)

Di satu sisi, Euromonitor International juga sempat mengungkapkan potensi bisnis warung di Indonesia, India, dan Filipina. Dari total nilai pasar retail di ketiga negara US$ 521 miliar, sebanyak US$ 479,3 miliar atau 92 % di antaranya merupakan transaksi lewat toko kelontong pada 2018.

Hal itu terlihat pada bagan Databoks di bawah ini:

Berdasarkan kedua kajian tersebut, tidak heran jika Bukalapak berencana merambah layanan lakupandai. (Baca: Potensi Nilai Keuangan Digital Asia Tenggara Rp 840 Triliun pada 2025)

Apalagi, berdasarkan riset CLSA, biaya akuisisi konsumen (customer acquisition costs/CACs) dengan skema online to offline (O2O) seperti mitra warung Bukalapak, hanya 10-20% dibandingkan CAC normal. Besarannya sekitar US$ 2 per pelanggan.

Sebelum ada pandemi corona, warung diperkirakan menjadi medan perang baru bagi para unicorn dan decacorn di Tanah Air. (Baca: Perang Baru Para Unicorn dan Decacorn di Warung Kelontong)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...