Layanan Keuangan Gojek dan Tokopedia Bergabung, Bagaimana Nasib OVO?

Fahmi Ahmad Burhan
18 Mei 2021, 12:48
Gojek, Tokopedia, OVO
OVO, Tokopedia
OVO dan Tokopedia

Dalam praktiknya, TokoPoints bisa digunakan pengguna dalam menyimpan poin dari setiap pembelanjaan menggunakan metode pembayaran apapun. Poin dapat ditukar tanpa ada batas minimum atau maksimum penukaran. Selain itu, bisa digabungkan dengan promo lain seperti bebas ongkos kirim (ongkir).

OVO juga bahkan dikabarkan sedang menjajal kemitraan dengan e-commerce lain, yakni Bukalapak untuk berpisah dari Tokopedia. Langkah kemitraan itu didukung oleh langkah pemilik saham OVO, yakni Grab yang membeli 4% saham konglomerat Indonesia Elang Mahkota Teknologi (Emtek) pada April lalu.

Nilai saham yang dibeli oleh Grab disebut-sebut lebih dari Rp 4 triliun. Sedangkan Emtek memiliki saham di Bukalapak.

Mantan investor startup di modal ventura yang sekarang menjabat sebagai COO platform pembayaran lintas batas Wallex, Hiro Kiga mengatakan bahwa investasi Grab itu memiliki kepentingan strategis dalam pengembangan layanan e-commerce dan pembayaran seiring dengan Tokopedia yang terancam tidak lagi masuk ekosistem Grab.

Sedangkan, menurutnya OVO juga sangat perlu melakukan strategi bisnis untuk merebut pangsa pasar GoPay dan ShopeePay. Salah satu opsinya adalah kemitraan tambahan dengan platform e-commerce. "Kemitraan kemungkinan adalah solusi yang lebih mudah," kata Kiga dikutip dari KrAsia pada awal bulan ini (2/5).  

Selain potensi menggaet kemitraan dengan Bukalapak, langkah Grab yang membeli saham Emtek juga mendekatkan potensi merger OVO dan DANA. Sebab, DANA merupakan platform fintech yang disuntik pendanaan oleh Emtek.

Kabar OVO dan DANA akan merger sebenarnya sudah berhembus sejak 2019. Pendiri sekaligus pemilik Lippo Grup Mochtar Riady mengatakan, perusahaannya menjual dua pertiga saham OVO.

Pada akhir 2019, Grab dikabarkan dalam pembicaraan untuk membeli DANA dari Emtek. Sumber Reuters juga mengatakan, Grab berencana menggabungkan OVO dengan DANA. Hal itu untuk melawan dominasi GoPay besutan Gojek.

Selain itu, peluang OVO dan DANA merger semakin kuat karena faktor Alibaba. Raksasa teknologi Tiongkok ini disebut-sebut berencana menyuntik modal Grab pada akhir tahun lalu.

Alibaba memiliki saham di DANA melalui Ant Financial. “Lebih banyak pembicaraan seperti itu (merger OVO dan DANA), mungkin menyusul (di tengah diskusi Alibaba dan Grab),” kata CEO perusahaan venture builder berbasis di Singapura, Momentum Works Li Jianggan  dikutip dari ChannelNewsAsia, akhir tahun lalu.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...