E-Commerce Berlomba Membangun Sendiri Jaringan Logistik

Fahmi Ahmad Burhan
7 Oktober 2021, 06:00
e-commerce, lazada, shopee, tokopedia, blibli, logistik
ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR
Warga memilih barang-barang belanjaan yang dijual secara daring di Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Chun Li mengatakan, Lazada gencar mengembangkan layanan logistik guna mengakomodasi kepentingan UMKM di tengah pandemi corona. Perusahaan mencatat, semakin banyak UMKM yang merambah layanan online selama pandemi Covid-19. 

"Sejak Maret 2020, ada pertumbuhan tiga kali lipat jumlah UMKM yang masuk ke Lazada," kata Chun Li dalam konferensi pers virtual, Rabu (6/10).

NILAI TRANSAKSI E-COMMERCE
 E-COMMERCE (ANTARA FOTO/ Wahyu Putro A/foc.)

Perusahaan e-commerce lainnya, Tokopedia gencar berinvestasi di layanan logistik sejak 2019. Reuters sempat melaporkan bahwa e-commerce bernuansa hijau ini menyuntikan dana di dua perusahaan logistik.

Vice President of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak mengatakan, perusahaan memang ingin berfokus meningkatkan layanan pengiriman barang, terutama bagi para mitra penjual. “Tetapi bukan menjadi penyedia logistik langsung, namun dengan bermitra,” katanya kepada Katadata.co.id, pada 2019 (29/7/2019).

Tokopedia mempunyai 13 mitra logistik yang memfasilitasi pengiriman barang dari penjual ke pembeli.

Tahun lalu, Tokopedia juga dikabarkan berinvestasi di perusahaan logistik SiCepat. Hanya, unicorn itu enggan berkomentar mengenai kabar tersebut.

Kabar investasi ke SiCepat itu pertama kali dilaporkan oleh DealStreetAsia. Sumber yang mengetahui pengembangan logistik di Tokopedia mengatakan, perusahaan melakukan investasi strategis di SiCepat untuk meningkatkan kapabilitas layanan pengiriman.

Selain itu, Tokopedia mengembangkan fitur TokoCabang. Lewat fasilitas ini, penjual bisa memanfaatkan jaringan gudang pintar untuk mengirim barang di hari yang sama ke kota lain.

Disebut gudang pintar, karena e-commerce yang terintegrasi dengan Gojek itu mengadopsi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).

AVP of Product Tokopedia Puput Hidayat mengatakan, perusahaan mengandalkan layanan logistik untuk meningkatkan jumlah transaksi dan pertumbuhan UMKM di luar Pulau Jawa. "Ini agar UMKM bisa mengirimkan produknya ke pembeli dengan cepat," kata Puput dalam konferensi pers virtual, bulan lalu (16/9).

Sebelumnya, dalam studi Lazada bertajuk ‘Percepatan Ekonomi Digital Indonesia melalui e-commerce’ pada kuartal IV 2020, 65% responden menyatakan bahwa layanan logistik menjadi tantangan terbesar. Responden yang dimaksud yakni UMKM yang belum terdigitalisasi.

Sedangkan 92% responden yang telah terdigitalisasi setuju bahwa platform e-commerce membantu mereka mengatasi tantangan dalam operasional logistik.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...