Transaksi Shopee Rp 239 Triliun, Rugi Induk Usaha Justru Meningkat

Desy Setyowati
17 November 2021, 06:40
Shopee, sea group, e-commerce,
shopee
Ilustrasi platform Shopee

Nilai tersebut merupakan yang terbesar di antara perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Asia Tenggara. Secara bertahap, nilai pasar induk Shopee mendekati Alibaba Group Holding dan Tencent Holdings.

Meski begitu, rugi bersih Sea Group meningkat dari US$ 425,3 juta pada kuartal III 2020 menjadi US$ 571 juta tahun ini. Sedangkan pendapatan naik 121,8% menjadi US$ 2,7 miliar.

Laba kotor Sea Group meningkat 147,5% menjadi US$ 1 miliar. Namun EBITDA yang disesuaikan negatif US$ 165,5 juta.

Total beban pokok pendapatan Sea Group bertambah 108,8% menjadi US$ 1,7 miliar. Rinciannya sebagai berikut:

  • Hiburan digital atau game online naik 61,4% menjadi US$ 314,4 juta
  • E-commerce dan layanan lainnya naik 139,8% menjadi US$ 1,1 miliar

Beban pokok penjualan Sea Group juga meningkat 76% menjadi US$ 266,6 juta. Selain itu, biaya penjualan dan pemasaran naik 114,4% menjadi US$ 1 miliar.

Pendapatan dari lini bisnis hiburan digital naik 93,2% menjadi US$ 1,1 miliar. EBITDA yang disesuaikan juga meningkat 22,3% menjadi US$ 715,1 juta.

Sedangkan pengguna aktif triwulanan atau QAU bertambah 27,4% menjadi 729 juta. Yang berbayar juga tumbuh 42,7% menjadi 93,2 juta.

Berdasarkan data App Annie, pengguna aktif Free Fire menempati urutan kedua di Google Play Store.

Lini bisnis keuangan, yakni Sea Money juga mencatatkan peningkatan volume pembayaran 111% menjadi US$ 4,6 miliar. Selain itu, pengguna yang membayar setiap tiga bulan untuk layanan dompet seluler meningkat menjadi 39,3 juta.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...