Bos Shopee Kehilangan Rp 253 Triliun, karena ‘Zombi Unicorn’?

Fahmi Ahmad Burhan
17 Mei 2022, 14:22
e-commerce, orang terkaya di dunia, singapura, sea group, Shopee
shopee
Ilustrasi platform Shopee

Namun, rugi bersih Sea Group telah melebar dalam tiga bulan terakhir tahun lalu karena perusahaan mempercepat ekspansi. Rugi bersih perusahaan naik 17,9% yoy dari US$ 1,3 miliar pada 2020 menjadi US$ 1,5 miliar (Rp 21,6 triliun) tahun lalu.

Sedangkan laba kotor naik 188,8% menjadi US$ 3,9 miliar. Total laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA yang disesuaikan negatif US$ 593,6 juta atau membengkak dibandingkan 2020 US$ 107 juta.

Pendapatan naik 127,5% secara tahunan (year on year/yoy) dari US$ 4,4 miliar pada 2020 menjadi hampir US$ 10 miliar (Rp 143,9 triliun) tahun lalu.

Berdasarkan data YCharts, kapitalisasi pasar Sea Group US$ 70,33 miliar hari ini (17/5). Nilainya turun drastis dibandingkan Oktober 2021 sekitar US$ 200 miliar.

“Sea Group akan melihat tantangan yang meningkat tahun ini,” kata Direktur Pelaksana di Blue Lotus Capital Shawn Yang. Blue Lotus Capital adalah perusahaan riset ekuitas independen di Hong Kong yang memangkas target harga saham Sea dari US$ 180 menjadi US$ 105 pada 10 Mei.

“Bisa tidak Shopee, sumber pendapatan utama Sea, mencapai target tahunan US$ 8,9 miliar hingga US$ 9,1 miliar saat menghadapi persaingan yang semakin ketat dari para pesaing termasuk Alibaba Group Holding Ltd.,” kata Yang. Selain itu, “konsumen kembali ke toko offline dengan pelonggaran pembatasan terkait Covid-19.”

Meski begitu, analis umumnya tetap optimistis tentang masa depan Sea Group meskipun harga saham jatuh ke level terendah dalam dua tahun pada awal Mei. Sebanyak 34 dari 38 analis yang dilacak oleh Bloomberg, merekomendasikan untuk membeli saham induk Shopee.

"Valuasi perusahaan mungkin mulai pulih karena prospek membaik dengan ekspansi geografis," kata analis di Bloomberg Intelligence Nathan Naidu. Shopee pun menjadi aplikasi e-commerce yang paling banyak diunduh pada 2021, sebagaimana Databoks berikut:

Namun, untuk saat ini, harga sahamnya masih bergejolak. Setelah rebound 32% di tengah reli saham teknologi dalam dua hari terakhir minggu lalu, harganya turun 6,7% pada hari ini.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...