Tahun Ini, OVO Luncurkan Fitur Paylater dan Investasi

Cindy Mutia Annur
8 Januari 2020, 21:27
Tahun Ini, OVO Luncurkan Fitur Paylater dan Investasi
OVO
Ilustrasi, Head of Strategy and Innovation Lab OVO Abraham Viktor.

Hal itu karena layanan berbasis digital dinilai bisa menjangkau masyarakat secara luas. Bahkan, Kemenkeu diklaim bisa lebih mudah menyasar segmen ritel.

Nantinya, OVO Invest bakal bisa diakses melalui platform Bareksa. Karaniya melanjutkan, Bareksa ditunjuk Kemenkeu sebagai mitra distribusi SBN.

(Baca: Riset: Fitur Paylater OVO Paling Banyak Digunakan Tahun Ini)

Namun, ia enggan berkomentar kapan fitur itu bakal diluncurkan. "Kami sedang proses mau masuk sandbox di BI. Karena ini terobosan baru," ujar Karaniya.

Sepanjang tahun lalu, rtansaksi tembus 1 miliar. Mayoritas penggunaannya di mitra penjual (merchant) makanan dan minuman, serta e-commerce.

Volume transaksinya meningkat lebih dari 70% secara tahunan (year on year/yoy), sedangkan nilainya naik 55%. “Potensinya besar. Sekarang kan penetrasi digitalnya hanya 7%,” kata Karaniya.

Jumlah pengguna aktif bulanan (Month Active Users/MAU) juga meningkat lebih dari 40%. Startup fintech ini pun diunduh 115 juta kali lebih. Layanannya tersedia di lebih dari 363 kota Indonesia.

(Baca: Tunggu Izin dari BI, OVO Target Luncurkan PayLater di Kuartal I 2020)

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...