BRI Manfaatkan Big Data untuk Cegah Fraud hingga Rilis Fintech

Hari Widowati
3 April 2019, 10:44
Dari kiri ke kanan: Direktur Teknologi Informasi dan Operasi PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Indra Utoyo (berdiri), Head of Data & Analytics Jakarta Smart City Juan Kanggrawan, Praktisi Big Data Elwin Ardririanto, dan Wakil Sekretaris Tim Pelaksana Dewan T
KATADATA/HARI WIDOWATI
Dari kiri ke kanan: Direktur Teknologi Informasi dan Operasi PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Indra Utoyo (berdiri), Head of Data & Analytics Jakarta Smart City Juan Kanggrawan, Praktisi Big Data Elwin Ardririanto, dan Wakil Sekretaris Tim Pelaksana Dewan TIK Nasional M Andy Zaky di diskusi Data Driven Indonesia, di Jakarta, Selasa (2/4).

(Baca: OJK: Perusahaan Fintech Terfokus di Jawa, Belum ke Sulawesi)

Perbankan Bersaing dengan Fintech

Pemanfaatan big data merupakan hal yang tak terhindarkan di era disrupsi teknologi. Indra mengatakan, perusahaan fintech unggul dari sisi kecepatan pencairan kredit dibandingkan dengan perbankan berkat pemanfaatan big data.

Ia mencontohkan, perusahaan fintech peer to peer lending (P2P) Akulaku memiliki tim analis data sebanyak 240 orang sedangkan BRI tidak sebanyak itu. Padahal, BRI memiliki jumlah cabang dan karyawan yang sangat besar di seluruh Indonesia.

BRI juga memanfaatkan data untuk mendapatkan agen BRILINK. Analisis big data menghasilkan rekomendasi nasabah mana saja yang berpotensi menjadi agen BRILINK. Analisis dilakukan berdasarkan beberapa variabel, misalnya seberapa jauh lokasi agen dengan aktivitas masyarakat, jarak dengan kantor unit atau cabang BRI terdekat, aktivitas finansial, dan densitas agen di wilayah tersebut. Hal ini mempercepat BRI menjangkau daerah-daerah yang belum tersentuh agen perbankan.

Indra menyatakan, penggunaan big data ke depan akan lebih masif lagi di berbagai sektor. Di bidang pemerintahan, big data dapat digunakan untuk menghasilkan kebijakan yang lebih efektif dan efisien. "Dengan mengombinasikan data arus modal dan telekomunikasi, pemerintah bisa mendeteksi daerah mana saja yang paling tepat untuk dibangun infrastruktur," katanya.

(Baca: Telisik Kuasa Alibaba di Lazada: Teknologi, Logistik hingga Pembayaran)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...