Strategi ShopeePay untuk Geser Dominasi GoPay dan OVO

Cindy Mutia Annur
24 Agustus 2020, 13:49
Strategi ShopeePay untuk Geser Dominasi GoPay dan OVO
shopeepay.co.id
Ilustrasi platform Shopee

Transaksi di bisnis warung misalnya, tumbuh 283%. Lalu, transaksi di toko bahan makanan naik 50%.

Selain itu, ShopeePay menawarkan beragam promosi seperti voucer diskon dan uang kembali (cashback). “Ditambah dengan akses ke basis pengguna Shopee yang luas, hal ini membantu para merchant mengembangkan bisnisnya dan menjangkau lebih banyak orang,” kata Cindy.

ShopeePay merupakan layanan pembayaran besutan SeaMoney Indonesia, yang berdiri pada November 2015. Perusahaan ini merupakan bagian dari induk Shopee, Sea Group.

SeaMoney mendapatkan lisensi dari Bank Indonesia (BI) pada Agustus 2018. Lalu, diluncurkan secara resmi pada November 2018.

ShopeePay Melawan GoPay dan OVO

Dengan strategi tersebut, ShopeePay mencoba untuk bersaing dengan GoPay dan OVO. Berdasarkan riset iPrice dan App Annie, 60% responden menjadikan GoPay sebagai pilihan utama. Fintech di bawah naugan Gojek ini pun memiliki 54% pengguna organik, yang akan menggunakan layanan meski tidak ada promosi atau diskon.

Sedangkan posisi kedua ditempati oleh OVO, lalu disusul oleh DANA. Peringkat ini dapat dilihat pada Databoks berikut:

Fintech besutan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), LinkAja bertahan di posisi keempat. App Annie dan iPrice mencatat, peringkat perusahaan milik negara ini cenderung stagnan sejak kuartal II tahun lalu.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...