Survei: Jumlah Generasi Muda Berinvestasi Kripto Melonjak 2 Kali Lipat

Desy Setyowati
11 Februari 2022, 11:00
kripto, bitcoin, ethereum, investasi, saham, milenial, gen z
Katadata
Ilustrasi bitcoin

Pembeli mata uang kripto (cryptocurrency) naik lebih dari 100% sejak akhir 2020 hingga 2021. Kecenderungan ini terlihat dari survei Katadata Insight Center (KIC) dan Zigi terhadap para investor yang didominasi usia muda yakni milenial dan gen Z.

Survei dilakukan terhadap 1.939 pemilik investasi pada 6 - 12 September 2021. Sebanyak 62% pembeli kripto mengaku baru membeli jenis investasi ini kurang dari setahun.

Sedangkan porsi responden yang berinvestasi di kripto selama satu hingga dua tahun sebanyak 26%. Jumlahnya melonjak lebih dari 100% atau dua kali lipat.

Survei bertajuk ‘Investasi Pilihan Generasi Muda itu dilakukan secara online dengan kriteria responden yakni investor berusia di atas 15 tahun. Deputy Head Katadata Insight Center Stevanny Limuria menjelaskan, survei ini mengulas perilaku dalam berinvestasi.

Laporan itu menunjukkan, meski jumlah investor mata uang kripto meningkat, nilai investasinya masih kecil. “Sebanyak 45,8% pembeli kripto hanya berinvestasi kurang dari Rp 1 juta,” kata Stevanny dalam keterangan pers, Jumat (11/02).

Selain itu, pembeli kripto dari kalangan Gen Z dan milenial, mempersepsikan jenis investasi ini sebagai paling berisiko. Meski begitu, milenial merupakan pembeli kripto terbanyak yakni 64%. Disusul Gen Z 23% dan Gen X 12%.

Stevanny menyampaikan, pola transaksi investasi kripto hampir mirip dengan teknologi finansial pembiayaan alias peer to peer (P2P) lending. Jumlah investornya melonjak dalam setahun terakhir.

Jumlah investor P2P lending yang berinvestasi kurang dari setahun sebanyak 42,2%. Sedangkan satu sampai dua tahun, porsinya 32,9%.

Laporan itu juga mencatat peningkatan transaksi pada jenis investasi digital lainnya, seperti saham, reksa dana, obligasi, dan forex. Namun, menurut Manajer Riset Katadata Insight Center Vivi Zabkie, peningkatan cenderung terlihat dari dua tahun sebelumnya atau 2019 – 2020 untuk keempat jenis investasi ini.

Dari sisi platform, yang paling banyak digunakan untuk berinvestasi saham yakni Ajaib, IPOT (Indopremier), dan Mirae HOTS. Mayoritas Gen Z menggunakan Ajaib.

Lalu, Gen X dan boomer memilih IPOT. Sedangkan milenial cenderung imbang.

“Beberapa platform yang lebih dulu hadir seperti Danareksa, penggunanya paling banyak Gen X dan Generasi Baby Boomer,” ujar Vivi.

Sedangkan platform untuk berinvestasi reksa dana yang menjadi pilihan yakni Bibit, Bareksa dan IpotFund. Layanan pembayaran yang paling sering dipilih yaitu OVO dan DANA.

Investor juga berinvestasi melalui e-commerce, seperti Tokopedia dan Bukalapak. Ada pula yang menanamkan modalnya lewat layanan bank yakni BCA, Bank Mandiri dan Commonwealth Bank. 

Sedangkan platform pembelian kripto yang paling banyak disebut adalah Indodax Nasional Indonesia, Toko Crypto, dan Binance. Untuk P2P lending, pilihan teratas yakni Koinworks, Investree, dan Asetku. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...