Saingi YouTube, Facebook Luncurkan Fitur Video Musik Berlisensi

Fahmi Ahmad Burhan
3 Agustus 2020, 12:22
Saingi YouTube, Facebook Luncurkan Fitur Video Musik Berlisensi
Katadata
Ilustrasi Facebook

Facebook meluncurkan fitur video musik berlisensi resmi di Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu (31/7). Perusahaan pengembang platform media sosial itu bersaing dengan YouTube milik Google, dalam menggaet pasar video musik.

Untuk mengembangkan fitur video musik itu, Facebook bermitra dengan perusahaan produksi seperti Sony Music, Universal Music Group, Warner Music Group dan lainnya. Beberapa artis juga dilibatkan dalam peluncuran seperti Blake Shelton, Bob Marley, Diplo, Elton John, Jonas Brothers dan Nicki Minaj. 

"Kami menciptakan pengalaman bersosialisasi baru yang lebih dari sekadar menonton video," kata Vice President Music Business Development Facebook Tamara Hrivnak dan Vice President Entertainment Facebook Vijaye Raji dalam pernyataan bersama, dikutip dari Gadget360, akhir pekan lalu (1/8).

Fitur video musik itu lebih dulu tersedia di India dan Thailand. Minggu ini, warga AS baru bisa menggunakannya. 

Hingga akhir Juni lalu, pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU) Facebook mencapai 2,7 miliar. Jumlahnya meningkat 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dalam beberapa tahun terakhir, Facebook memang mengembangkan fitur video digital. Ini dilakukan untuk mencari sumber pendapatan iklan baru yang lebih menjanjikan, sekaligus membuat pengguna terlibat di dalam platform lebih lama. 

Pada 2017, perusahaan mengenalkan Facebook Watch. Isinya berupa acara langsung (live) dan video populer dari pembuat konten atau organisasi media.

"Facebook jelas membutuhkan konten yang membuat pengiklan merasa nyaman dan akan membeli iklan," kata analis utama dari firma riset Forrester Jim Nail, dikutip dari CNN Internasional.

Peluncuran video musik itu pun membuka jalan bagi Facebook untuk bersaing dengan YouTube. Apalagi, pada awal tahun ini, CEO YouTube Susan Wojcicki mengatakan bahwa perusahaan akan memperluas kemitraan dengan industri musik untuk meningkatkan pendapatan.

"Kami juga ingin mengorbitkan artis baru dan mempromosikan musik," kata Wojcicki.

Pada tahun lalu, perusahaan membayar lebih dari US$ 3 miliar kepada industri musik melalui iklan dan layanan berlangganan. Berdasarkan laporan dari organisasi yang mewakili industri rekaman atau The International Federation of the Phonographic Industry (IFPI), 46% dari waktu mendengarkan streaming musik pada 2017 dilakukan melalui YouTube.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...