Cina Makin Tinggalkan Teknologi AS, iPhone dan Google Terkena Dampak
Selain itu, Huawei dan Xiaomi mulai meninggalkan sistem operasi atau operating system (OS) Android milik Google. Xiaomi mengumumkan OS bernama HyperOS pada Desember untuk pasar Cina.
OS itu bakal disematkan pada ponsel pintar alias smartphone yang akan dijual ke pasar global pada awal tahun depan. Gawai yang dimaksud seperti Xiaomi 14, Redmi K60 Extreme Edition, dan Xiaomi Pad 6 Max.
"HyperOS disebut-sebut memiliki ukuran firmware terkecil di industri. Ada peningkatan keamanan, kinerja, dan multitasking," demikian dikutip dari Gizmochina, akhir pekan lalu (26/10).
Selama lebih dari satu dekade, Xiaomi menggunakan MIUI untuk semua gawai. OS ini memang masih bergantung pada Android milik Google.
Kehadiran HyperOS akan mengurangi ketergantungan kepada teknologi Amerika.
Huawei juga meluncurkan OS Harmony pada Desember 2020. Hal ini karena Amerika melarang perusahaan bekerja sama dengan Huawei, termasuk Google. Alhasil, produsen gadget asal Cina ini tidak bisa menggunakan Android dan layanan Google lainnya.
Perusahaan asal Cina itu pun terus mengembangkan OS Harmony. Pada akhir September, Huawei mengklaim OS Harmony versi terbaru digunakan oleh lebih dari 60 juta pengguna. Secara keseluruhan, OS ini berjalan di lebih dari 700 juta perangkat.