Gojek Luruskan Kabar Rencana Merger dengan Grab

Desy Setyowati
25 Februari 2020, 12:42
Gojek Respons Kabar Bakal Merger dengan Grab
ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Ilustrasi, sejumlah pengemudi ojek daring (online) Gojek dan Grab menunggu penumpang di depan Stasiun Pondok Cina, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (11/6/2019).

Pada pekan lalu, Grab dikabarkan mendapat pendanaan 80 miliar yen atau sekitar Rp 9,8 triliun dari bank terbesar di Jepang, Mitsubishi UFJ Financial Group atau MUFG. Dikutip dari KR Asia, kemitraan itu nantinya bakal membuat Grab memiliki layanan keuangan baru seperti pinjaman dan asuransi  pada aplikasinya.

MUFG bakal mengantongi saham Grab, tetapi presentasi saham tak diketahui. Sedangkan Grab akan membantu bank tersebut mengembangkan aplikasi yang akan memberikan pelanggan akses ke berbagai layanan harian.

(Baca: Babak Baru Pertarungan Gojek dan Grab di Tiga Layanan)

Melalui data Grab tentang preferensi pelanggan, MUFG akan dapat membangun paket pinjaman yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Kedua perusahaan belum memberikan konfirmasi terkait kabar itu, tetapi kesepakatan kemitraan tersebut diperkirakan rampung pada pertengahan tahun ini.

Sedangkan Gojek baru saja membeli sebagian saham Blue Bird. Startup penyedia layanan on-demand itu juga memperpanjang kerja sama dengan perusahaan operator taksi tersebut.

Co-CEO Gojek Andre Soelistyo mengatakan, kolaborasi itu akan memperkuat layanan transportasi dan pembayarannya, yakni GoPay. Lagi pula, untuk menjadi penyedia layanan on-demand terbesar di Asia Tenggara, perusahaan butuh mitra yang kuat. “Yang memungkinkan kami meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” katanya dalam siaran pers, akhir pekan lalu (21/2).

(Baca: Investor Gojek Sebut ‘Bakar Uang’ Adalah Perang yang Tidak Sehat)

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...