Ganti Google Maps, Huawei Pakai Layanan Navigasi Buatan Belanda

Fahmi Ahmad Burhan
21 Januari 2020, 11:56
Huawei, Google Maps, TomTom, Google
123RF.com

Selain mengembangkan sistem operasinya sendiri, Huawei tengah memperkuat teknologi penyimpanan komputasi awan (cloud). Huawei menjadikan cloud dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sebagai satu grup bisnis utamanya.

Di tengah pengembangan bisnis tersebut, Huawei diberitakan berencana mencari pendanaan sebesar US$ 2 miliar atau Rp 27 triliun, tahun ini. Huawei mulai menjalin hubungan dengan perbankan untuk mendapatkan pendanaan tersebut.

(Baca: Xiaomi Anggarkan Rp 100 Triliun untuk Kembangkan Teknologi 5G dan AIoT)

Adapun akibat sanksi dari AS, Huawei mencatatkan penurunan pertumbuhan pendapatan. Pada 2019, pendapatan perusahaan tercatat US$ 121,7 miliar atau sekitar Rp 1.686 triliun, tumbuh 18% secara tahunan. Pertumbuhan tahunan ini lebih rendah dari capaian 2018 yaitu 19,5%.

Rotating Chairman Huawei Eric Xu dikutip dari Reuters mengatakan lingkungan eksternal tahun lalu menjadi lebih rumit dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut diperkirakan masih akan terjadi pada tahun ini. Ia khawatir, kinerja perusahaan bakal sulit tumbuh secepat awal 2019. Biarpun begitu, Xu mengatakan Huawei akan habis-habisan membangun ekosistem layanan seluler pada tahun ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...