Kemenparekraf: 3 Alasan Investor Asing Investasi di Bisnis Kuliner RI
(Baca: Jadi Investor di 3 Unicorn, Sequoia Sediakan Rp 28 Miliar per Startup)
Ia berharap, kehadiran investor asing di bisnis kuliner Indonesia mendorong pertumbuhan ekonomi dan industri. Selain itu, ia optimistis produk makanan dan minuman Tanah Air bakal lebih dikenal di kancah internasional,” kata dia.
Sebelumnya, Director Surge di Sequoia Capital India Rajan Anandan mengatakan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia menyukai kopi. Berdasarkan fakta itu saja, ia menilai bisnis ini potensial.
Di satu sisi, Kopi Kenangan mengadopsi teknologi. Salah satunya dengan merilis aplikasi. Sedangkan di Indonesia ada sekitar 171,2 juta pengguna internet. “Banyak perusahaan saat ini menggunakan teknologi dan tetap mempertahankan produk (bisnis intinya),” kata dia di sela-sela acara Tech in Asia di JCC, Jakarta, beberapa waktu lalu (9/10).
(Baca: Modal Ventura Gencar Investasi di Kedai Kopi Indonesia)
Adopsi teknologi bahkan meluas di banyak bidang. Properti misalnya, ada startup Bobobox dan OYO yang mengadopsi teknologi dalam menyediakan layanan. Lalu, muncul startup asuransi berbasis digital (insurtech). Di bidang transportasi ada Gojek dan Grab.
Selain itu, menurutnya hal utama yang perlu diperhatikan yaitu membangun merek (brand). “Sama seperti Kopi Kenangan, ada pengaruh teknologi untuk membangun merek ke konsumen. Itu dibangun di India, Singapura, dan juga Indonesia,” kata dia.
Dengan konsep grab and go, konsumen bisa memesan kopi melalui aplikasi dan mengambil pesanannya tanpa perlu mengantre. Model pelayanan seperti ini cocok untuk konsumen di perkotaan, yang sering menghadapi kemacetan.
(Baca: Selain Startup Digital, Kafe jadi Target Investasi Venture Capital)