Facebook dan Twitter Jelaskan Banyaknya Akun Politikus yang Diretas

Cindy Mutia Annur
15 April 2019, 19:16
Ponsel medsos
Arief Kamaludin | Katadata

Ia menegaskan, bahwa Twitter tidak meninjau, memprioritaskan atau menegakkan kebijakan berdasarkan ideologi politik. Twitter Indonesia juga memiliki tim khusus untuk menegakkan peraturan tanpa memihak. Pengguna pun dapat mengajukan banding terhadap peraturan yang Twitter buat.

Meski begitu, ia menyampaikan bahwa Twitter akan mengirimkan pesan melalui surat elektronik pengguna jika akunnya diretas. Pesan itu dikirimkan atas nama @twitter.com. Lewat pesan tersebut, Twitter menyematkan tautan yang bisa digunakan untuk mengubah kata sandi.

(Baca: Sempat Turun, Sentimen Positif Prabowo di Twitter Unggul Usai Debat)

Perwakilan Twitter Indonesia mengimbau agar pengguna menjaga keamanan akunnya. Caranya, dengan memindai komputer terhadap virus malware, memasang pembaruan keamanan untuk sistem aplikasi, menggunakan kata sandi baru yang kuat dan sulit ditebak orang lain.

Selain itu, Perwakilan Twitter Indonesia meminta pengguna untuk waspada dengan pihak lain yang mengatasnamakan Twitter dan meminta kata sandi pengguna. Pengguna juga bisa mengaktifkan keamanan ganda. Ia mengimbau agar pengguna tidak membuka tautan yang mencurigakan atau tidak dikenal. 

Akun Politikus Diretas Jelang Pemilu 2019

Akun Said Didu dengan nama @saididu ini diretas setelah debat terakhir Pilpres 2019 pada Sabtu (13/4) malam. Lalu, akun Twitter Said Didu itu mengunggah beberapa cuitan mengenai Uztad Abdul Somad dengan tagar #UASDibayarPrabowo.

Said baru menyadari akunnya diretas, ketika ingin menulis cuitan di Twitter untuk menanggapi pernyataan Joko Widodo dan Maruf Amin dalam debat. "Mereka meretas akun sosial media saya untuk memfitnah ulama, mereka juga mention dan meretweet orang-orang 01," kata dia saat konferensi pers, kemarin (14/4).

(Baca: Pertarungan Sengit di Babak Akhir Pilpres 2019)

Sebelumnya, akun Dahlan Iskan dengan nama @iskan _dahlan diretas setelah menyatakan dukungannya terhadap Prabowo pada Jumat (12/4) siang. Sekitar 2,2 juta pengikutnya pun hilang. Namun pada sore harinya, jumlah pengikut akun Dahlan Iskan sudah kembali.

Tak hanya itu, akun Twitter dan WhatsApp beberapa politikus Partai Demokrat juga diretas pada awal April 2019. Lantas, akun-akun yang diretas tersebut mengirimkan konten bermuatan asusila.

(Baca: Kominfo: Penyedia Layanan Internet yang Teledor Bisa Disanksi)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...