Grab Berhentikan Puluhan Ribu Pengemudi Nakal
(Baca juga: Tolak Eksploitasi, Pengemudi Ojek Online Unjuk Rasa di Kantor Grab)
Lalu, menanggapi keinginan mitra gang berunjuk rasa karena kenaikan tarif, ia menegaskan hal itu tak akan dipenuhi perusahaan. Alasannya, berdasarkan kajian Grab, kenaikan tarif tak lantas meningkatkan pendapatan mitra. Justru, ia khawatir kenaikan tarif akan menurunkan pesanan karena kalah bersaing dengan kompetitor.
Hanya, Grab menyediakan fasilitas lain seperti Grab Stop di 700 titik di Jakarta. Selain itu, ada teknologi heatmap supaya mitra tahu lokasi mana saja yang banyak pesanan. Dari sisi keamanan, Grab juga mengembangkan panic button untuk mitra baik roda dua ataupun roda empat.
Sebelumnya, Perwakilan Aksi Gerakan Hantam Aplikator Nakal (Gerhana) Dedi Heriyantoni bercerita, Grab seringkali memberikan sanksi skors kepada mitra. Padahal, persoalannya sepele. “Misalnya, pengemudi menolak pesanan karena kami butuh berstirahat," ujarnya.
Menurutnya, kebijakan seperti ini tidak adil bagi mitra dan tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2013 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Yang di dalamnya mengatur seputar pengembangan, kemitraan, perizinan, koordinasi, dan pengendalian pemberdayaan UMKM.