Tujuh Bidang Pekerjaan Akan Tetap Eksis di Era Digital

Desy Setyowati
21 Februari 2018, 18:12
pengangguran, tenaga kerja
KATADATA | Arief Kamaludin

“Dampak dari digitalisasi dan teknologi informasi di negara berkembang tidak sebesar negara maju,” kata Bambang.

Potensi otomatisasi berdasarkan okupasi yang tertinggi, kata dia, akan terjadi di sektor manufaktur sebesar 65%. Itu artinya, sebagian besar akan menggunakan teknologi dibanding tenaga manusia. Setelah itu, otomatisasi cukup besar juga akan terjadi di sektor transportasi dan pergudangan sebesar 64%. Diikuti oleh sektor perdagangan retail 53%, pertanian, kehutanan, perikanan, dan perburuan 49%, serta konstruksi 45%.

“Potensi pekerjaan yang hilang itu yang keterampilannya terbatas, bukan level advance atau boleh dibilang level umum,” kata Bambang.

Selain itu, ia juga memperkirakan angkatan kerja tumbuh rata-rata 0,7% per tahun. Pada 2045, jumlahnya akan mencapai 172,1 juta orang. Di tahun tersebut, angka pengangguran pendidikan rendah diproyeksi mencapai 400 ribu dan pengangguran terdidik sebanyak 6,5 juta jiwa. Proyeksi angka pengangguran terdidik memang lebih besar, karena mereka cenderung selektif memilih pekerjaan.

(Baca juga: Chatib Basri Prediksi Teknologi Ciptakan 5,1 Juta Pengangguran Baru)

Oleh sebab itu, menurut dia pendidikan vokasi dan sertifikasi berbasis kompetensi merupakan langkah strategis untuk mengantisipasi hilangnya pekerjaan yang lebih besar. “Kuncinya itu untuk antisipasi, yang disiapkan dari sekarang supaya para pekerja tidak harus khawatir karena mereka masuk kategori yang tidak mudah digantikan oleh proses otomatisasi,” ujar Bambang.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...