Bos Twitter Sumbang Rp 42,4 Miliar untuk Organisasi Anti-Rasis

Fahmi Ahmad Burhan
5 Juni 2020, 10:50
Bos Twitter Sumbang Rp 42,4 Miliar untuk Organisasi Anti-Rasis
YouTube
Ilustrasi Twitter

Donasi lainnya mengalir dari beberapa perusahaan teknologi global. CEO Facebook Mark Zuckerberg misalnya, mengumumkan donasi US$ 10 juta. "Ini untuk kelompok-kelompok yang bekerja pada keadilan rasial," ujar Zuckerberg dikutip dari CNBC International

Mark mengatakan, penasihat dan karyawannya membantu untuk menemukan organisasi yang paling tepat untuk menyalurkan donasi tersebut. (Baca: Andalan Trump Redam Kerusuhan di AS, Apa itu Pasukan Garda Nasional?)

Sedangkan CEO Cisco Chuck Robbins mengumumkan donasi US$ 5 juta atau sekitar Rp 70,8 miliar kepada organisasi Equal Justice Initiative dan Black Lives Matter. "Ini dana kami sendiri untuk memerangi rasisme dan diskriminasi. Ini baru permulaan," ujar Chuck.

Total, Facebook, Cisco, hingga YouTube mengumpulkan donasi lebih dari US$ 20 juta atau sekitar Rp 283, 5 miliar untuk melawan anti-rasisme. Selain itu, YouTube, Uber, dan Intel akan menyumbangkan US$ 1 juta atau sekitar Rp 14 miliar untuk Center for Policing Equity, Equal Justice Initiative, dan organisasi serta komunitas nirlaba sejenisnya.

Airbnb pun menyumbangkan donasi US$ 500 ribu ke sejumlah organisasi serupa. Sedangkan CEO Apple Tim Cook tengah menggalang dana sumbangan dari karyawannya pada bulan ini untuk melawan kasus rasisme.

(Baca: Kematian George Floyd & Data Pembunuhan Kulit Hitam oleh Polisi di AS)

Perusahaan ventura Sequoia Capital mengumumkan bahwa para mitranya akan menyumbang US$ 2 untuk setiap dolar yang disumbangkan oleh karyawan. Ada juga Mamoon Hamid dari Kleiner Perkins yang mengumumkan sumbangan US$ 100 ribu dan dana pendamping dengan jumlah yang sama untuk perlawanan terhadap rasisme.

Sebelumnya, Spotify, Apple Music, Amazon Music, dan YouTube Music bersatu untuk mendukung Blackout Tuesday. Kampanye ini bertujuan untuk memprotes kekerasan polisi dan rasisme serta menghormati George Floyd yang meninggal di tangan polisi. Kematiannya memicu protes dan demonstrasi di kota-kota AS dan gerakan Black Lives Matter di seluruh dunia.

(Baca: Dituduh Dalang Kerusuhan dan Dicap Teroris oleh Trump, Apa itu Antifa?)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...