Para Penyebar Hoaks Covid-19 Raup Rp 361 M dari Iklan Google & Amazon

Fahmi Ahmad Burhan
8 Juli 2020, 19:59
google, amazon, iklan digital, iklan google, pendapatan google
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Ilustrasi. Google menyumbang paling banyak iklan pada situs yang menampilkan informasi hoaks terkait Covid-19 yakni mencapai US$ 19 juta.

Raksasa teknologi asal Amerika Serikat Google sebelumnya telah berjanji untuk menindak dan menghapus iklan dari situs yang melanggar kebijakannya. Namun, GDI menyarankan agar platform iklan ini perlu berbuat lebih untuk menyetop potensi pendapatan bagi penyebar hoaks.

(Baca: Amazon, Google dan Netflix Siap Pungut Pajak Digital Mulai Agustus)

Google saat ini menguasai sebagian besar bisnis iklan digital. Pada tahun ini, Google diprediksi meraup 29,4% dari seluruh pengeluaran iklan digital. Meski begitu, berdasarkan laporan dari lembaga riset pemasaran digital eMarketer, pendapatan iklan Google diprediksi turun 5,3% dibanding tahun lalu.

Pasar bisnis iklan digital lainnya dikuasai Facebook yang diproyeksikan bisa meraih 23,4% dan Amazon 9,5%. Pendapatan iklan Facebook diprediksi akan terus tumbuh tahun ini. Prediksi dari eMarketer, pendapatan iklan Facebook diramal naik 4,9% menjadi US$ 31,43 miliar pada 2020. 

Amazon juga gencar mengembangkan bisnis periklanan digitalnya tahun ini.  Meskipun memegang porsi kecil dibandingkan Facebook dan Google, bisnis iklan Amazon diprediksi tumbuh pada 2020.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...